Ribuan UKM Beredar di Tangsel

Ilustrasi Ilustrasi

detaktangsel.com SERUT - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop dan UKM) Kota Tangsel mencatat sebanyak 6.425 jenis UKM beredar di daerah bekas pemekaran Kabupaten Tangerang ini. UKM itu dari dari berbagai jenis mulai industri kuliner hingga industri kreatif.

Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dinkop dan UKM Kota Tangsel Arpandadi mengatakan terus melakukan pencatatan bagi pelbagai jenis usaha kecil menengah. Angka yang dirilis 6.425 itu bukan keseluruhan dan bisa bertambah bila pendataan baru sudah dikeluarkan.

"Masih ada tambahan UKM, jumlahnya berapa ini yang tengah dihitung," katanya, saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Minggu (25/1).

Arpandadi mengungkapkan UKM yang belum tercatat biasanya jenis mikro, seperti tukang nasi uduk, tukang ketoprak, atau warung-warung kecil yang dijajakan di rumah. Usaha tersebut kenapa belum tercatat, karena biasanya pedagangnya suka pindah-pindah dan tidak menetap di sini. "Namun ada juga warung kecil yang tinggalnya menetap. Ini yang sedang kita data agar bisa dilakukan pembinaan," imbuhnya.

Ia menjelaskan ada beberapa kategori jenis usaha kecil, seperti usaha mikro di mana jenis usaha tersebut modalnya dari Rp5 juta sampai Rp50 juta, usaha kecil modalnya Rp50 juta sampai Rp500 juta, dan usaha menengah modalnya Rp500 juta sampai Rp50 miliar. Klasifikasi tingkatan usaha tersebut berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UKM.

"Kalau ada pedagang kecil yang modal kurang Rp5 juta itu masuk kategori mikro. Biasanya usaha ini tidak lama berjualan karena modalnya kurang memadai," katanya.

Dirinya menilai usaha mikro masih perlu pelatihan agar bisa bersaing dalam menghadapi persaingan. Maka itu, terus dilakukan lakukan pendataan terhadap usaha mikro ini agar usaha ini bisa berkembang. Dirinya yakin bila usaha mikro ini diberi pelatihan, banyak yang akan bertahan lama bahkan usahanya dapat berkembang menjadi usaha kecil ataupun menengah.

Pelatihannya berupa strategi-strategi maupun cara memasarkan sebuah produk. Setiap pedagang akan diberikan tips oleh beberapa tim baik dari instansinya ataupun dari luar. "Yang pasti kita ingin agar usaha mikro atau kecil di sini bisa terus berkembang pesat," katanya.

Kepala Dinkop dan UKM Kota Tangsel Warman Syanuddin mengatakan potensi usaha kecil ataupun menengah cukup besar. Ditandai dengan sebutan Tangsel sebagai daerah jasa dan perdagangan. Apalagi warga Tangsel mayoritas pekerja dan butuh tempat asyik, seperti tempat kuliner dan sejenisnya.

"Masyarakat urban biasanya mengunjungi tempat kuliner. Ini yang harus bisa dilihat sebagai peluang menguntungkan," ungkapnya.

Kata dia, banyaknya tempat kuliner bisa dijadikan peluang usaha kecil. Caranya dengan menitipkan produk industri kecil ke tempat kuliner yang banyak di datangi pengunjung. Pihaknya sudah bekerjasama dengan pelbagai pusat perbelanjaan atau lokasi kuliner untuk menitipkan produk usaha kecil. "Dari kerjasama ini diharapkan produk usaha kecil di Tangsel bisa berkembang pesat," harapnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online