Gianni Infantino Gagas Piala Dunia Dihelat di Palestina-Israel

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Getty Images) Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Getty Images)

detaktangsel.com OLAHRAGA -- Presiden FIFA, Gianni Infantino, telah mengajukan ide kontroversial dengan mengusulkan Palestina dan Israel sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia. Ide ini lahir dari dorongan Infantino untuk mendamaikan konflik berkepanjangan antara kedua negara yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Konflik teritorial, politik, dan agama antara Palestina dan Israel telah menjadi isu yang kompleks dan pelik. Kedua negara ini telah berselisih pandangan dan bermusuhan dalam sejarah panjangnya.

Namun, Gianni Infantino yakin bahwa sepak bola memiliki potensi untuk berperan dalam membawa perdamaian. Dia mengusulkan agar Palestina dan Israel bersatu sebagai tuan rumah Piala Dunia, melihat hal ini sebagai langkah pertama menuju rekonsiliasi.

"Kenapa kita tidak bisa membayangkan Piala Dunia di Israel dan negara-negara tetangganya? Mengapa tidak menjadikan Piala Dunia di Israel sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham bersama para tetangga Timur Tengah dan Palestina?" ujar Gianni Infantino, seperti yang dikutip dari The Athletic.

Kesepakatan Abraham merupakan perjanjian diplomasi antara Israel dan beberapa negara Arab, termasuk Sudan, Bahrain, Maroko, dan Uni Emirat Arab (UEA), yang ditandatangani pada tahun 2020.

Adanya kesepakatan ini memberikan optimisme kepada FIFA bahwa gagasan penyelenggaraan Piala Dunia oleh Palestina dan Israel bukanlah khayalan belaka. Ide kerjasama ini pertama kali dikemukakan oleh Infantino pada tahun 2021.

Yang menarik, saat itu Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, dengan antusias menyambut gagasan Infantino tersebut. Ia bahkan menyatakan niatnya untuk membuat Israel menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia 2030.

"Selamat datang di Israel, Presiden FIFA Gianni Infantino. Saya senang bertemu dengan Anda dan mendengar gagasan Anda tentang Israel sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama tetangga Arab kami. Ini adalah tujuan yang akan kami perjuangkan," cuit Naftali Bennett di akun Twitter-nya.

Saat ini, tuan rumah Piala Dunia 2030 masih belum ditentukan. Proses penawaran baru akan dilakukan satu atau dua tahun ke depan.

Dalam konteks pemberian hak menjadi tuan rumah Piala Dunia, seharusnya turnamen besar tersebut pada tahun 2030 diadakan di Amerika Selatan atau Afrika. Sebelumnya, Piala Dunia 2018 digelar di Eropa (Rusia), Piala Dunia 2022 di Asia (Qatar), dan Piala Dunia 2026 di Amerika Tengah dan Utara (Meksiko, Kanada, Amerika Serikat). Oleh karena itu, akan muncul kontroversi jika Piala Dunia 2030 kembali diadakan di kawasan Asia. (Aip)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online