Kondisi di perparah lantaran konstruksi turap anak Kali Angke yang di bangun Pemkab Tangerang tahun 2007 silam itu, saat ini mulai terlihat rapuh. Akibatnya, aliran air dari anak Kali Angke itupun merembes ke pemukiman warga.

Pantauan dilokasi, setidaknya sudah ada empat titik kerusakan turap yang ada pada aliran anak Kali Angke itu menjadi pemicu banjir di daerah sepanjang aliran anak Kali.

"Turap atau tanggul menjadi pembatas antara aliran air dengan pemukiman warga. Kalau tanggul jebol atau merembes, pemukiman warga pasti banjir. Seperti hari ini yang hujan deras dan banjir," kata Purwanto, warga RT 04/RW 02 Kampung Bulak menjelaskan kepada wartawan, Selasa (4/10).

Warga diakui Purwanto, sudah melaporkan ihwal kebocoran tanggul tersebut kepada pemerintah daerah setempat. Untuk tanggul yang jebol beberapa waktu silam, kata dia, sudah ditambal dengan menggunakan karung berisi pasir dan batu kali.

"Di tempat kami, ada juga yang banjirnya sampai 1,5 meter. Kami sih ingin pemerintah segera melakukan perbaikan tanggul secara menyeluruh agar tidak ada bocor dan rembes lagi," tandasnya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Retno Prawati mengatakan sudah menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi di lokasi banjir Kampung Bulak. Kata dia, untuk tanggul yang retak dan bocor segera diperbaiki dengan penanganan darurat.

"Penanganan dilakukan sementara. Untuk penanganan permanen akan dilakukan setelah kondisi benar-benar aman dan bisa dilakukan perbaikan," katanya singkat.

Sementara Walikota Tangsel, Airin R‎achmi Diany mengaku tim gabungan dari Pemkot Tangsel sudah diterjunkan ke lokasi. Mereka, berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA).

"Saya sudah perintahkan tim gabungan dapat bertindak cepat serta terukur. Saya juga instruksikan kepada Bu Retno (Kepala DBMSDA) untuk segera menindaklanjuti temuan tanggul yang retak, dan bocor," kata Airin.