Optimalkan Layanan Kesehatan Masyarakat, Pemkot Tangsel Luncurkan Program Simpus

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany saat meluncurkan program Simpus di Puskesmas Pondok Betung, Pondok Aren Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany saat meluncurkan program Simpus di Puskesmas Pondok Betung, Pondok Aren

detaktangsel.com PONDOK AREN–Pelayanan optimal terutama pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terus diupayakan oleh Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel). Demi terwujudnya upaya tersebut, pemkot setempat mulai bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan meluncurkan layanan program Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Bahkan, penerapan teknologi Simpus ini merupakan yang pertama di Indonesia khususnya Tangsel.

Diketahui, program Simpus ini, mulai diluncurkan  dibeberapa puskesmas yang ada di Tangsel. Seperti puskesmas yang ada di Pondok Betung Kecamatan Pondok Aren, Puskesmas di Pondok Jagung di Kecamatan Serpong Utara, Puskesmas di Kecamatan Setu dan puskesmas di Kecamatan Ciputat Timur.

"Pemkot bekerjasama dengan BPPT dalam pembuatan SIMPUS. Persoalan ini muncul pada saat masyarakat yang ingin berobat lupa membawa KTP. Sebab, di Tangsel gratis berobat jika memiliki KTP domisili Tangsel,” kata Airin usai peluncuran Simpus di Puskesmas Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Senin (23/11).

Menurutnya, banyak pasien yang mengeluh ketika berobat tidak membawa KTP. Sehingga, hal Ini menimbulkan persoalan baru bagi pemerintah daerah setempat. Maka, tak ada cara lain selain membuat system finger print dan pasien yang datang berobat ke Puskesmas hanya cukup menempelkan jarinya kemudian langsung bisa berobat dengan gratis.

“Masyarakat akan direkam ulang sidik jarinya di puskesmas domisilinya, nanti datanya akan muncul disetiap puskesmas yang ada di Tangsel," beber Airin seraya menjelaskan bahwa pasien bisa berobat dimana saja lantaran rekam medisnya akan selalu terlihat.

Dengan adanya program tersebut, lanjut Airin, nantinya tidak perlu repot untuk mencari berkas pasien, karena hanya dengan melakukan perekaman data KTP Elektronik Kota Tangsel, sistem sidik jari pasien dapat terlayani dengan cepat.

“Jika program tersebut berjalan mulus, pada tahun 2016 rencananya akan diterapkan diseluruh puskesmas yang ada di Kota Tangsel termasuk RSUD,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Program SIMPUS BPPT Arief Sartono mengatakan bahwa BPPT melakukan pengembangan usai bekerjasama dengan Pemkot Tangsel, hal ini untuk mengetahui indikator kesehatan di Tangsel dan program simpus ini merupakan yang pertama di Indonesia.

“Sistem ini cepat dan akurat. Dimana fitur baru menggunakan sidik jari, sehingga sistem dapat mengenal masyarakat Tangsel atau bukan, sesuai dengan kebijakan,” terangnya.

Arief berharap apa yang BPPT dan Kota Tangsel kerjasamakan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan mendongkrak kinerja aparat khususnya layanan kesehatan di Kota Tangsel.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online