DBD Merebak, Koramil Bertindak

Pdk Aren- Relawan Bakorkomwil 19 Pdk Aren Saat melakukan Fogging (4/1)DT Pdk Aren- Relawan Bakorkomwil 19 Pdk Aren Saat melakukan Fogging (4/1)DT

detaktangsel.com- PONDOK AREN, Merebaknya wabah demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi diwilayah kelurahan Pondok Kacang Timur, kecamatan Pondok Aren Kota Tangsel belakangan ini menimbulkan keprihatinan bagi semua pihak.

Selain UPT Puskesmas Pondok Kacang Timur yang melakukan tindakan preventif dengan mengadakan fogging dilokasi berjangkitnya DB, pihak TNI melalui Koramil 19/Pondok Aren, dibantu relawan dari Bakorkomwil koramil setempatpun merasa terpanggil untuk melakukan ultra low volume (ULV) atau pengasapan diwilayah yang telah merenggut nyawa dua warga beberapa waktu lalu.

koUpaya yang dilakukan jajaran Koramil 19/ Pondok Aren dan relawan dari Bakorkomwil ini merupakan langkah antisipasi agar penyakit mematikan tersebut tidak merebak kewilayah lain sehingga kejadian luar biasa yang ditimbulkan oleh wabah (KLB)tidak terjadi diwilayah Pondok Aren. Beberapa wilayah yang dilakukan pengasapan oleh Koramil 19/Pondok Aren diantaranya meliputi RT 04/2 dan RT 02/5. Pasalnya, lokasi di dua RT tersebut merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan RT 01/05. Dimana, diduga DBD, seorang balita tewas.  

Danramil 19/Pondok Aren, Kapten Arh. Siswanto menjelaskan, diadakannya fogging atau pengasapan diharapkan dapat meminimalisir penyebaran nyamuk Aedes Aegypty, sehingga, tidak ada lagi warga yang merasa resah akibat adanya wabah demam berdarah diwilayahnya.

"Adanya wabah demam berdarah yang terjadi diwilayah ini, tentu menjadi perhatian semua pihak termasuk didalamnya TNI, makanya kami berusaha melakukan pengasapan untuk meminimalisir penyebarannya," ujar Siswanto dilokasi fogging, Selasa (4/2).

Siswanto menambahkan, agar upaya pengendalian penyakit DBD berhasil secara maksimal, perlu adanya kerja sama yang baik antar semua pihak. Selain itu, kesadaran warga dalam  memelihara kebersihan lingkungan menjadi kunci keberhasilan terhadap program pemberantasan sarang nyamuk penular demam berdarah.

“Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk penular DBD harus dilakukan secara terus menerus oleh warga, dan ini harus melibatkan instansi terkait lainnya,” ucapnya.

Ditempat yang sama, kepala UPT Puskesmas Pondok Kacang Timur, H. Salmun saat berkunjung kesalah satu rumah warga yang kehilangan anaknya akibat diduga terkena demam berdarah menambahkan, mencegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, tidak cukup hanya dilakukan fogging atau pengasapan. Sebab, jika terus dilakukan fogging, dikawatirkan nyamuk Aedes Aegypti menjadi kebal. Hal ini tentu akan menimbulkan masalah baru bagi warga.

"Selain fogging, cara yang lebih ampuh mengatasi penyebaran Aedes Aegypti yakni dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, salah satunya menjaga kebersihan lingkungan," beber Salmun.

Menjaga kebersihan lingkungan, kata Salmun, diantaranya dengan memangkas tanaman hias dan tanaman pekarangan dekat rumah agar tidak terlalu rimbun dan sinar matahari dapat masuk  kerumah sehingga rumah tidak lembab.

“Kondisi rumah yang lembab sangat disukai oleh nyamuk penular DBD untuk hinggap dan beristirahat. Kemudian berkembang biak pada genangan air yang berada di rumah,” pungkasnya. (Red)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online