Banjir Kepung Lomba O2SN Di Pondok Aren

Tampak banjir menggenangi sekitar panggung  kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN, di SD Jurangmangu 2, Pondok Aren Tampak banjir menggenangi sekitar panggung kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN, di SD Jurangmangu 2, Pondok Aren

detaktangsel.com PONDOK AREN - Meski dikepung banjir, namun kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kecamatan tahun 2O15, terus berjalan. Akibatnya sejumlah peserta di SDN Jurangmangu Timur 02, mengikuti ditengah kepungan air.

Tentu saja kondisi tersebut sangat menggangu. Acara yang mendapatkan sambutan antusias dari 69 SD Negri dan Swasta itu, di buka resmi oleh H. Hamdani selaku kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Pondok Aren yang dipusatkan di dua titik. Yakni, di SDN Jurang Mangu Timur 02 dan di areal Yayasan Pendidikan Katolik Ricci Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Ketua Panitia Pelaksana Nurjamal menjelaskan, kegiatan yang menjadi agenda tahunan itu, ditujukan untuk seleksi siswa berbakat baik dibidang akademik maupun non akademik untuk di ikut sertakan pada pentas tingkat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) .

"Meski dikepung air akibat hujan, kegiatan terus dilaksanakan. Pasalnya, perlombaan ini sebagai tolak ukur pada keberhasilan siswa dan guru dalam melakukan proses pembelajaran," kata Nurjamal juga selaku kepala sekolah SDN Jurang Mangu Timur 02 kapada wartawan, Rabu (25/03).

Dalam pentas siswa berbakat ini semua element telah dilibatkan. Diantaranya, UPTD Pendidikan kecamatan Pondok Aren, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Selain itu, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan semua pihak dalam meningkatkan kualiatas mutu pendidikan seperti melakukan pemantapan kapada siswa yang mendapatkan kejuaraan." Untuk itu diharapkan prestasi siswa yang tengah di seleksi saat ini bisa masuk pada tingkat kota Tangsel serta provinsi bahkan nasional," ujarnya

Akibat sering kebanjiran di sekolahnya, Nurjamal meminta kepada Pemerintah Kota Tangsel untuk dibuatkan bangunan sekolah satua atap (Satap) yang jauh dari lokasi banjir. Usulan itu, sering disampaikan setiap Musrenbang tingkat kelurahan maupun tingkat kecamatan. " Kita ingin ada bangunan sekolah yang baru, misalnya sekolah SDN satu atap yang bebas banjir,' pinta dia

Menurut Nurjamal, usulan tersebut merupakan harapan masyarakay agar dijadikan skala prioritas untuk direalisasikan. Pasalnya banjir hampir melanda setiap tahun. Sehingga proses belajar mengajar anak-anak menjadi terganggu. Hal itu lanjut Nurjamal, menjadi dasar bagi pihak sekolah untuk mengajukan permintaan.

"Banjir tidak hanya berdampak pada aktivitas warga secara umum, tetapi telah mengganggu aktivitas pendidikan juga, bahkan mau tidak mau harus diliburkan karena sekolah terendam banjir," keluh dia.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online