Print this page

Anggaran Dinkes Tak Jelas, Warga Griya Pipit Buka Posyandu Di Bengkel Mobil

Anggaran Dinkes Tak Jelas, Warga Griya Pipit Buka Posyandu Di Bengkel Mobil

detaktangsel.com - PONDOK AREN, Miris, warga perumahan Griya Pipit, kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan (Tangsel)dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada warga melalui Posyandu yang dikelolanya, sangat kontras dengan Posyandu lain yang tersebar diseantero Tangsel.

Pasalnya, Posyandu yang belakangan diketahui bernama 'Wijaya Kusuma' di RW 013 kelurahan Pondok Kacang Timur ini, dalam melakukan aktivitasnya terpaksa harus menempati bengkel mobil yang sudah setahun disulap menjadi ruang praktek ibu-ibu Posyandu untuk melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan warga. Tak hanya itu, diruang berukuran 3X6 meter tersebut, juga dijadikan kegiatan bank sampah yang setiap bulannya warga melakukan penimbangan sampah yang sudah dipilah.

"Ruangan ini multi fungsi, selain untuk kegiatan Posyandu kami juga melakukan penimbangan sampah disini, karena pengurus Posyandu disini juga mengelola bank sampah," ungkap Sugiarti, ketua Posyandu Wijaya Kusuma diperumahan Griya Pipit, Sabtu (8/2).

Menurutnya, Posyandu 'Wijaya Kusuma' yang kini hampir lima belas tahun melayani warga khususnya warga perumahan Griya Pipit, sebelumnya selalu berpindah pindah tempat dari pengurus satu kepengurus Posyandu lainnya. Hal itu dilakukan karena minimnya sarana dan prasarana yang ada.

"Kalau di bengkel mobil ini sudah setahun kami buka Posyandu. Sebelumnya kami selalu berpindah-pindah," imbuhnya.

Lebih lanjut Sugiarti menambahkan jika lahan untuk keperluan Posyandu sudah ada, namun karena terbentur masalah anggaran lahan itu hingga kini akhirnya ditumbuhi semak belukar.

"Lahannya sudah ada, tapi karena terbentur masalah biaya terpaksa lahan itu kini tak terurus," bebernya.

Pantauan dilokasi, nampak puluhan onderdil mobil yang mulai usang terlihat saling tumpang tindih dan bergantungan memenuhi seluruh dinding ruangan. Selain itu, sisa tumpahan oli yang tercecer di lantai ruangan semakin memberi kesan kumuh untuk ruangan yang saat itu digunakan untuk penimbangan bayi dan pelayanan kesehatan lainnya. Situasi semakin miris dimana saat berlangsungnya penimbangan bayi, hujan deras sempat mengguyur wilayah itu dan berujung bocornya atap ruangan yang hanya ditutupi asbes yang sudah retak dan pecah.

"Ya beginilah situasinya, kalau hujan kami kebocoran," kata pengurus Posyandu lainnya menimpali.

Kepala Puskesmas Pondok Kacang Timur, H. Salmun, yang saat itu tengah melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan kepada warga di Posyandu tersebut menjelaskan agar warga mengajukan permohonan secara tertulis.

"Kalau sudah ada lahannya, silahkan warga membuat permohonan secara tertulis biar nanti kita tindak lanjuti ke dinas. Tetapi, lahan itu harus jelas agar tidak ada masalah dikemudian hari," Pungkas Salmun. (Red)