"Kami ingin memastikan, siswa madrasah mampu mengikuti Unas dengan nyaman dan juga tanpa halangan yang berarti," ujarnya.

Lukman didampingi Direktur Pendidikan Madrasah Nur Kholis Setiawan, dan sejumlah pejabat lainnya, langsung menuju kelas yang menjadi lokasi UN ratusan siswa di sekolah tersebut. Dia memantau kelayakan kelas, fasilitas yang didapat, dan juga kenyamanan yang didapat siswa.

Menurutnya, Kementerian Agama akan fokus pada pelaksanaan Unas di tingkat madrasah aliyah ataupun tsanawiyah di seluruh Indonesia. "Sampai pelaksanaan selesai, kami akan terus memantau pelaksanaan Unas ini," ujarnya.

Untuk tahun ini, dikatakan Lukman, ada sebanyak 996.428 siswa madrasah tsanawiyah se Indonesia yang mengikuti Unas. Sementara yang memakai sistem computer base test (CBT) hanya satu sekolah, yakni MTSN 2 Kediri Jawa Tengah.

"Bukan berarti yang tidak pakai CBT ini bukan sekolah unggul atau sebaliknya, kami terus prioritaskan dan kembangkan agar seluruh madrasah aliyah ataupun tsanawiyah bisa menggunakan CBT ini," tutur Lukman Hakim.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Mathoda menegaskan pelaksanaan UN SMP hari ini berlajan tertib dan lebih baik ketimbang UN SMA/SMK. Hingga saat ini belum ada laporan permasalahan terkait pelaksanaan UN di hari pertama. Distribusi soal sangat lancar dan tidak ada kekurangan soal. "Secara umum UN di hari pertama berjalan lancar dan tertib dan kami harapkan kondisi seperti ini tetap terjaga hingga UN hari terakhir," tandasnya.