Print this page

Imbas Tutupnya Terminal Lebak Bulus,Dishub Siap Operasikan Terminal Pondok Cabe

Pondok Cabe- Kadis Dishubkominfo, H.Sukanta, saat Mampir ke DT Usai meninjau Terminal Pondok Cabe, Rabu (18/12)DT Pondok Cabe- Kadis Dishubkominfo, H.Sukanta, saat Mampir ke DT Usai meninjau Terminal Pondok Cabe, Rabu (18/12)DT

PAMULANG - Pengelola bus Antar Kota Antar  Provinsi (AKAP) meminta Pemerinta Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk  segera mengoperasikan terminal Pondok Cabe, Pamulang.

Hal tersebut menyusul rencana pemerintah provinsi DKI Jakarta  menutupnya terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada 5  Januari 2014 mendatang.

Permintaan sejumlah pengelola bus AKAP ini  imbas dari ditutupnya terminal AKAP di Lebak Bulus lantaran terkena pembangunan stasiun Mass Rapid Transportation (MRT) oleh Pemprov DKI  Jakarta. Mereka memilih terminal Pondok Cabe karena jaraknya lebih dekat ke terminal sebelumnya.

Saat ini, kondisi terminal Pondok Cabe tidak  layak untuk dioperasikan dan menjadi kawasan belukar,  tidak terurus  sama sekali, serta gedung operasional bus  tidak dapat difungsikan. Meskipun, kondisinya  tidak terawat. Namun, pengusaha bus meminta kepada Dishubkominfo Kota Tangsel untuk  memfungsikan terminal seluas 2,4 hektar  tersebut.

Pengelola Perusahaan Otobus (PO) Purwo Widodo,  FX Sadino mengatakan pihaknya sudah melayangkan  surat pengajuan untuk mempergunakan lahan  terminal Pondok Cabe untuk menggantikan  terminal Lebak Bulus yang ditutup. Pihaknya, kesulitan untuk mencari lahan untuk tempat  menaikan dan menurunkan penumpang yang dekat  dengan terminal Labak Bulus.

"Lokasi (terminal Pondok Cabe-red) ini yang  terdekat dengan Lebak Bulus. Kalau dipindahkan ke terminal lain akan berbenturan dengan bus  AKAP yang sudah ada," ungkapnya, saat ditemui di terminal Pondok Cabe, Rabu (18/12).
Dikatakannya, sebanyak 27 PO dari 80 PO yang ada di terminal Lebak Bulus sudah melayangkan surat  permohonan untuk menggunakan terminal Pondok Cabe sebagai tempat 'ngetem' bus. Namun, hingga  saat ini belum juga direspon oleh Pemkot  Tangsel.
"Kan sayang terminal yang luasnya hektaran ini tidak difungsikan. Paling tidak kalau kami tempati dapat membantu perekonomian warga  sekitar terminal," ujarnya.

Selain itu, kata dia, meminta untuk membenahi fasilitas maupun sarana. Lantaran, kondisi terminal sudah dipenuhi rerumputan, awning  tempat parkir bus sudah usang serta gedung operasional terminal tak layak pakai.

"Kami siap memberikan retribusi asalkan sarana dan prasarana di terminal Pondok Cabe dibenahi, serta jalan menuju ke terminal pun akan diperbaiki,"  terangnya.

Sementara itu, Ketua paguyuban Mitra Niaga yang membawahi PO  bus AKAP, Jefri Kapojos menyayangkan tidak  berfungsinya terminal Pondok Cabe. Padahal, sejak berdirinya Kota Tangsel rencana  revitalisasi sudah diwacanakan. Namun, hingga saat ini tak kunjung terealisasi.

"Sejak dibangun tahun 2002 lalu, terminal ini  sama sekali tidak difungsikan. Sudah tiga kali ganti Kepala Dishubkominfo selalu gagal untuk  merevitalisasi terminal," katanya.    
Padahal, sambung Jefri, dua tahun lalu Pemkot  Tangsel sudah melakukan pengkuruan untuk membuat Desain Engeenering Detail (DED) untuk merevitalisasi terminal Pondok Cabe.
"Sampai sekarang belum ada realisasinya, Terminal ini tidak disentuh sedikitpun," ujarnya.    

Dalam kesempatan kunjungan kerja ke lokasi terminal Pondok Cabe, dan dilanjutkan kunjungan ke kantor detaktangsel.com, Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, H. Sukanta, yang datang didampingi Sekretaris Dishubkominfo, Taryono  mengatakan bahwa pihaknya siap Mengoperasikan  sementara terminal Pondok Cabe untuk menampung  bus AKAP dari terminal Lebak Bulus.

Namun, sebelumnya, pihaknya akan bekoordinasi dengan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) untuk melakukan pembersihan lokasi terminal dari aneka tumbuhan belukar, bangunan-bangunan liar, serta memperbaiki penerangan jalan umum (PJU), serta koordinasi dengan Dinas Bina  Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) untuk  memperbaiki jalan menuju terminal.

"Insya Allah, sebelum tanggal 5 Januari bisa  dipakai. Saya harus lapor ibu Wali Kota dulu. Awalya, kami sudah menganggarkan Rp 5 milyar untuk  rehabilitasi terminal Pondok Cabe, namun tertunda pelaksanaannya, karena DED belum selesai" terang H. Sukanta.

Dijelaskan Sukanta, rencananya pada Sabtu-Minggu lusa, pihaknya bersama pihak-pihak yang berkopenten akan melaksanakan kerja bakti bersama di lokasi terminal Pondok Cabe. (Dev/Red)