Cegah DBD, Dinkes Tangsel Akan Terapkan Teknologi Radiasi Isotop

ilustrasi ilustrasi

detaktangsel.comPAMULANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal menerapkan teknologi baru radiasi isotop untuk menekan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Penghujung 2015 ini Dinkes akan terapkan teknologi Modern radiasi isotop untuk mencegah penyebaran penyakit DBD,"kata Sekretaris Dinkes Kota Tangsel, Suharno, Selasa (14/10).

Teknologi isotop ini, kata Suharno, nantinya nyamuk Aedes aegypti jantan ditangkap hidup-hidup. Setelah itu, disuntik dengan isotop agar nyamuk itu mandul. Lalu dilepas kembali.

"Nyamuk jantan setelah disuntik tidak bisa membuahi nyamuk betina. Dan hasilnya sel telur nyamuk betina akan mati dengan sendirinya,"ungkapnya.

Suharno menjelaskan, penyuntikan nyamuk jantan ini akan diberikan sinar gamma sebesar 70 gray. Kemudian nyamuk akan dimasukkan kedalam tabung kaca berukuran sama dan diletakan dalam jarak tertentu dari sumber gamma tersebut. Hanya dalam waktu dua menit saja, ratusan nyamuk akan menjadi mandul karena tidak mempunyai sperma akibat suntikan tersebut.

Kemudian sambung Suharno, nyamuk yang sudah diberikan sinar gamma tersebut nantinya akan dilepas kerumah-rumah penduduk dengan perbandingan Sembilan nyamuk jantan manduk per satu ekor nyamuk ditiap rumah. Artinya, jika ditemukan lima ekor nyamuk, ada 45 nyamuk jantan dilepaskan.

"Radiasi isotop ini tidak berbahaya. Hasilnya pun lebih akurat. Secara teori, otomatis jumlahnya di alam akan berkurang. Apalagi teknologi ini sangat murah biayanya ketimbang teknologi sinar X,"pungkasnya.

Menurutnya metode isotop sudah dilakukan diberbagai daerah. Diantaranya, Banjarnegara, Bangka Belitung dan Semarang. Selain itu, dengan penggunaan teknologi isotop biayanya lebih murah dan lebih efisien dibandingkan dengan fogging atau pengasapan.

"Kami berharap setelah menggunakan teknologi isotop angka DBD terus menurun. Di tahun ini juga dipastikan menurun," ujarnya.

Untuk diketahui, kasus DBD di kota berpenduduk 1,4 juta jiwa ini terbilang tinggi. Dari data Dinkes Kota Tangsel, pada 2012 sebanyak 842 warga yang dilaporkan terjangkit DBD. Sedangkan, pada 2013 tercatat 780 laporan kasus.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online