Pembangunan Klaster Tria Adara Residence 10 Dituding Picu Banjir

 Komisi l DPRD Tangsel saat Sidak Klaster Tria Adara Residence 10 Pamulang. Komisi l DPRD Tangsel saat Sidak Klaster Tria Adara Residence 10 Pamulang. Hendra

detaktangsel.comPAMULANG-Sejumlah Anggota Komisi l DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi proyek pembangunan Klaster Tria Adara Residence 10, di Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang. Sidak yang dilakukan Komisi l DPRD Tangsel tersebut, menyusul adanya keluhan warga perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) lantaran buangan air dari klaster tersebut tumpah ke perumahan BPI.

Pantauan dilokasi pembangunan klaster yang diperkirakan baru berjalan tiga bulan itu, nampak sejumlah Anggota Komisi l DPRD Tangsel diantaranya Siti Khadijah, Ahmad Syawqi dan Gacho Sunarso langsung memasuki bangunan yang berada di RT 01/03 Kelurahan Pamulang Barat. Ketiganya diterima oleh pengawas proyek Tria Adara Residence 10, Denden Sudrajat.

"Sidak ini karena ada laporan warga. Karena waktu hujan pada Senin dan Selasa kemarin, groundtank milik klaster ini tumpah ke perumahan warga BPI," kata Siti Khadijah menjelaskan kepada wartawan, Rabu (25/10/2017).

Diakui Siti, hujan yang terjadi pada hari Senin dan Selasa awal pekan ini, menyebabkan debit air menjadi cukup tinggi. Sehingga menyebabkan beberapa wilayah termasuk perumahan BPI kebanjiran. Untuk itu, sidak yang dilakukannya ini bertujuan mencari solusi agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan.

"Tadi juga saya sudah sampaikan kepada pengembang agar tidak usah takut, karena kita sidak untuk mencari solusi keadilan untuk semua pihak. Buat investor maupun warga," ungkapnya.

Meski begitu, Siti menegaskan kepada pengembang klaster yang berinvestasi di Tangsel harus benar-benar ramah lingkungan agar diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Siti juga mengaku akan meminta penjelasan langsung soal kajian teknis yang dilakukan oleh dinas terkait tentang pembangunan klaster Tria Adara Residence tersebut.

"Kita akan mendengarkan kajian teknis dari OPD terkait yang memang memahami. Jadi seperti tadi, groundtank apa betul dengan ukuran 4x5 itu cukup untuk menampung air, nah yang tahu itu kan OPD teknis," ujarnya.

Siti juga mengatakan akan memanggil semua pihak untuk menjelaskan hasil kajian yang ada pada proyek klaster Tria Adara Residence 10 Pamulang. "Kita panggil semua pihak terkait, untuk memberikan penjelasan soal kajian klaster ini," tuturnya.

Sementara itu, Putra, salah satu warga perumahan BPI mengaku khawatir dengan keberadaan klaster yang rencananya berjumlah 50 unit itu. Sebab, drainase yang dimiliki oleh klaster tersebut tidak terkoneksi dengan baik ke drainase-drainase milik warga lainnya. "Seperti hujan pada Selasa lalu, walaupun hanya sebentar hujannya, tapi air yang ada di groundtank klaster itu seperti air terjun. Kami khawatir akan terjadi banjir," ungkapnya.

Putra mengatakan, selama ini kawasan perumahan BPI sudah sering terkena banjir. Agar tidak terjadi banjir lebih parah, ia meminta pengembang agar memperhatikan drainase yang ada supaya tidak menimbulkan keresahan bagi warga. "Tempat kami ini sudah sering banjir, jadi kami minta jangan ditambah dengan banjir lagi. Pengembang harus memperhatikan drainase yang ada," tandasnya.

Sementara itu, Denden Sudrajat, pengawas proyek klaster Tria Adara Residence 10 saat dikonfirmasi enggan menjelaskan prihal yang disampaikan Anggota Komisi l DPRD Tangsel. "Saya hanya pengawas saja disini, yang bisa menjelaskan secara teknis, ada legal nya. Saya hanya mengawasi para pekerja saja," katanya.


Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online