Kader HMI Harus Belajar Tentang Cak Nur

Kader HMI Harus Belajar Tentang Cak Nur

Oleh: Kamalia*

detaktangsel.com TANGSEL - Jum'at 30 Oktober 2015. Budhy Munawar Rachman hadir sebagai narasumber dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasisa Islam (HMI) Cabang Ciputat. Ia merupakan salah satu cendikiawan muslim di Indonesia saat ini.

Tokoh yang sangat inspiratif baginya adalah Nurcholis Madjid, seorang pemikir ulung di era 80an yang sering disapa Cak Nur. Hal ini menyeretnya untuk konsen mendalami serta mengembangkan ide-ide Cak Nur. Maka tepat, apabila HMI Cabang Ciputat mengundangnya untuk membedah buku "Membaca Cak Nur" dalam pelatihan tersebut.

Budhy mengatakan, mempelajari Cak Nur bagi aktivis HMI merupakan suatu kewajiban. Sebab Cak Nur adalah sosok aktivis HMI yang lantang menyuarakan pembaharuan pada masanya. Khususnya pembaharuan pemikiran Islam.

"Cak Nur merupakan pelopor pembaharuan pemikiran Islam yang memberikan kesadaran tentang arti Islam, khusunya Islam yang terbuka dan toleran, bukan Islam yang kaku" tandasnya.

Menurutnya, Cak Nur telah membawa, mewarisi, sekaligus menggabungkan ide kemodernan dan keislaman, sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran baru yang relevan, bahkan sampai saat ini.

"Melalui gagasan sekularisme, liberalisme dan pluralisme yang merupakan dasar pemikirannya. Cak Nur ingin menyiapkan umat Islam untuk memasuki dunia modern" imbuhnya sambil berkhayal kehadiran Cak Nur di hadapannya.

Pada saat yang bersamaan, Ramonda selaku Sekretaris Umum HMI Cabang Ciputat mengemukakan, Cak Nur merupakan jantung HMI dalam mengemban misi Islam.

"Sayangnya, saat ini masih banyak kader HMI yang tidak memahami pemikiran-pemikiran Cak Nur" ujarnya.

"Besar harapan dengan kehadiran Mas Budhy, para peserta pelatihan dapat menghidupkan kembali dan menerapkan pemikiran-pemikiran Cak Nur" Pungkas Ramonda.

*Penulis adalah Kader HMI Cabang Ciputat

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online