Menteri pertahanan Rusia, Sergey Shoigu menyebutkan latihan tersebut merupakan untuk memeriksa kesiapan militer disetiap distrik negara.

“Latihan skala besar berlangsung di Distrik Militer Barat, di hampir semua armada, di Laut Barents, Laut Hitam, Laut Baltik, dan Armada Pasifik,” ungkap Shoigu dikutip Indozone.

“Beberapa latihan akan segera berakhir," tambahnya.

Meski begitu, masih ada beberapa yang melakukan latihan militer skala besar tetapi sejumlah pasukan mulai kembali ke pangkalan masing-masing.

Hal itu adalah pesan dari Rusia kalau mereka tidak berniat menyerang Ukraina kapan saja seperti yang dituduhkan pihak Amerika Serikat.

Sebelumnya diketahui, Rusia menuntut agar Ukraina tidak diizinkan bergabung dengan blok militer NATO.

Sampai saat ini, tidak ada kepastian dari Washington dan NATO bahwa mereka akan memberikan jaminan tersebut.

Sementara, Sekjen Nato Jens Stoltenberg yakin bahwa ada celah diplomasi setelah Rusia menarik pasukannya usai latihan dengan Belarusia.

“Sejauh ini, kami belum melihat adanya de-eskalasi di lapangan, kami belum melihat tanda-tanda berkurangnya kehadiran militer Rusia di perbatasan dengan Ukraina,” katanya, dilansir Russia Today.

“Tetapi kami akan terus memantau dan mengikuti dengan cermat apa yang dilakukan Rusia,” imbuhnya.

“Yang perlu kita lihat adalah penarikan pasukan, pasukan, dan alat berat yang signifikan dan bertahan lama,” pungkasnya. (Aip)