Print this page

Momen HUT RI Ke 71, BLHD Tangsel Lestarikan Tanaman Langka

Rahmat Salam saat menanam pohon Kelor di area kantor BLHD Rahmat Salam saat menanam pohon Kelor di area kantor BLHD

detaktangsel.com SETU -- Jelang perayaan HUT RI Ke 71 yang jatuh pada Rabu esok, sebagian besar masyarakat sejak jauh-jauh hari sibuk mempersiapkan beragam kegiatan untuk menyambut hari bersejarah tersebut.

Menghias jalan-jalan utama yang ada di perkotaan hingga ke pelosok kampung dengan atribut kemerdekaan, merupakan hal wajib yang harus dilakukan. Begitupun di lingkup pemerintah daerah, persiapan matang di siapkan untuk memeriahkan hari kemerdekaan yang di peringati setiap tanggal 17 Agustus itu.

Namun, ada pemandangan berbeda dilakukan oleh salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Tangsel dalam menyambut HUT RI Ke 71 kali ini. Salah satunya Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Tangsel. Dimana, sejumlah pegawai yang mengurusi masalah lingkungan di Tangsel ini sibuk mengumpulkan dan menanam pohon di area kantor tersebut. Usut punya usut, ternyata pepohonan yang di tanam itu merupakan jenis pohon yang keberadaannya terancam punah.

Kepala BLHD Tangsel Rahmat Salam menjelaskan, beberapa jenis pohon yang di tanam berasal dari beberapa wilayah yang ada di Tangsel. Seperti pohon Jamblang, pohon Kecapi, pohon Kelor, Menteng, Rukem, Gandaria dan Alkesa.

"Kalau yang kita tanam ini pohon kelor. kita juga mengumpulkan beberapa jenis pohon dari wilayah-wilayah Banten. Ini dilakukan untuk menyambut HUT RI yang di peringati esok," kata Rahmat di Kecamatan Setu, Senin (15/8).

Sementara jenis pohon langka yang didapat dari beberapa daerah di Banten, Rahmat mengungkapkan bila pihaknya masih menunggu hasil laporan tim yang saat ini tengah melakukan kajian perihal jenis pohon yang di anggap langka.

"Baru ada beberapa jenis pohon langka asal Banten yang ada di BLHD. Seperti pohon Kisabrang, Kepel, Kiara Koneng dan Sempur Cai. Jenis ini berasal dari Baduy," tuturnya.

Rahmat bilang, pelestarian tanaman langka yang ada di Tangsel maupun Banten, penanamannya dilakukan baru sebatas area kantor BLHD. Hal itu, karena setiap jenis pohon langka tersebut memiliki karakteristik terkait perawatannya.

"Karena setiap tanah yang ada di banten ini memiliki kelembaban yang berbeda. Makanya untuk sementara kita tanam di area BLHD. Ini untuk mempermudah perawatannya," ungkap dia.

Dalam waktu dekat, lanjut Rahmat, pihaknya bakal menanam pohon-pohon yang dianggap hampir punah tersebut di beberapa taman dan hutan kota yang ada di Tangsel.

"Biar masayarakat tahu pentingnya pelestarian tanaman. Sukur-sukur masyarakat ikut berkecimpung ikut menjaga pohon tersebut agar benar-benar tidak punah," tandasnya.