Print this page

MKGR Gelar Refleksi 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia

MKGR Gelar Refleksi 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia

detaktangsel.com JAKARTA - Menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) gelar acara Refleksi bertemakan "70 Tahun Merdeka Menuju Indonesia yang Bermakna untuk Rakyat" yang di selenggarakan di Markas Besar DPP MKGR, Jalan Diponogoro no 54 Jakarta Pusat. Minggu malam, (16/08/2015).

Dalam sambutanya R.H. Soeyono, SE Ketua Umum DPP MKGR mengatakan, selama tujuh puluh tahun Indonesia merdeka sudah banyak capaian dan kemajuan yang berhasil di raih, dari berbagai indokator seperti Pembangunan manusia, Infrastruktur Fisik, Kualitas Demokrasi, hingga kontribusi regional dan global sebagai Negara demokrasi terbesar ke tiga di dunia.

Meski demikian, "MKGR masih merasakan adanya permasalahan Fundamental yang menghambat pemenuhan hakikat kemanusian dan perkembangan peradaban Indonesia yang majemuk ini, hingga kini masih banyak anak bangsa yang belum bias merasakan cita cita kemerdekaan, kemiskinan, ketimpangan social, pengangguran, keterbelakangan daerah, ketidakadilan, hingga kekerasan menjadi situasi yang menjadi keseharian dialami oleh rakyat Indonesia," Katanya.

Soeyono meneruskan, salah satu akar permasalahan fundamental yang ada karena kurangnya komitmen moral para penyelenggara Negara, pemimpin politik dan warga terdidik untuk mewujudkan cita cita kemerdekaan seperti yang telah diamanatkan para pendiri bangsa. Dalam hal ini, MKGR memiliki landasaan moral yaitu "Panca Moral pengejawantahan Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup Berbangsa dan Karya Nyata yang tidak di jalankan karena memang tidak dihayati oleh masyarakat khususnya para pejabat Publik," tegasnya.

"Selama tujuh puluh tahun merdeka, komitmen moral ini masih terasa perlu terus di perkuat dan di tingkatkan supaya penyelenggara Negara semakin bebas dari praktek praktek korupsi, kolusi dan nepotisme bahkan pragmatisme ysng telah menempatkan kepentingan pribadi, golongan, maupun kelompok diatas kepentingan ber bangsa dan ber Negara". Tutur soeyono

Menurut Soeyono, dalam refleksi tujuh puluh tahun kemerdekan RI, dirinya menilai kondisi kekinian Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) akan maju dan sejatera apabila seluruh pemimpin bangsa dan masyarakat bersedia melakukan konsulidasi komitmen Moral untuk membangun Indonesia, bukan semata mata untuk menguasai Negara yang penuh anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa melainkan untuk bekerja keras demi kejayaan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia dan menjadi kewajiban bagi para pemimpin bangsa dan masyarakat semuanya kedepan untuk membuat Indonesia semakin bermakna bagi seluruh warga Negara, dan menghadirkan Indonesia yang adil, makmur, aman dan sejahtera secara merata," Tambahnya.