"Saya berterima kasih yang telah memilih saya sebagai Ketua Umum AAI ke depan,"kata Ranto dalam pidato seusai melantik DPP dan DPC AAI, di Hotel Sahid Jaya, Minggu (11/9).

Ranto mengatakan, hasil Munas dan SK Menkumham akan memantapkan langkah organisasi AAI ke depan menjadi Advokat yang berintegritas dan profesional ke depan.

"Saya sampaikan bahwa AAI akan menjadi kebersamaan dan kemesraan sebagai wadah Advokat yang mampu menjadi menjadi wadah advokat yang profesional yang lebih baik lagi karena itu "AAI Maju Bersama"
bukan sekedar slogan tetapi diwujudkan dengan nyata bagi para pengurus dan anggotanya ,"tukas Ranto.

Menurut dia, organisasi AAI didimonasi warna biru adalah diartikan setiap anggota AAI adalah berdarah "biru" yang diartikan setia dalam wadah organisasi AAI. Sementara warna kuning, lanjut Ranto, adalah kebersamaan anggota selalu diwujudkan dengan baik.

"Hal terpenting rekomendasi Munas AAI, yakni melaksanakan rekonsiliasi dengan organisasi AAI lainnya, Kita upayakan berdialog agar dibuka ruang bersama,"tutur Ranto.

Selanjutnya, Rato mengatakan, bukan bekerjasama dengan lembaga hukum saja yang dilakukan, akan tetapi juga AAI yang dinahkodai dirinya akan membuka kerjasama dengan institusi TNI. "Dengan kerjasama dengan TNI ini kita sebagai advokat akan ikut dalam pelatihan bela negara, dan para pengacara bukan hanya mengerti akan hukum tetapi juga bela negara. Karena nilai kebangsaan belakangan ini mulai tergerus,"tukas Ranto.

Ranto tidak menafikan, bahwa keadilan dapat dinikmati dalam cita-cita kebersamaan jika terbangun semangat kekeluargaan. "Karena itu amanat Munas akan terus digelorakan semangat rekonsiliasi,"ujarnya.

Dalam pelantikan DPP dan DPC AAI se-Jabodetabek itu disuguhkan tarian Betawi berupa "Tarian Kembang Rawabelong" dan hiburan musik. Hadir juga pejabat Polri dan Kejaksaan.

Salah satu dewan pakar, yang juga mantan Ketua Komisi DPR RI Chairuman Harahap mengatakan, tampilnya AAI ke depan akan lebih baik dan profesional. Menurut Chairuman thema pelantikan, "Kembali pada persatuan dan persaudaraan sesuai semangat pendiri AAI" akan terwujud dengan baik, bila para advokat diberdayakan dengan baik.

"Dengan adanya dewan pakar Prof. Dr. Adler H. Manurung dapat memberikan pemberdayaan bagi advokat dalam pasar modal dan pelaku ekonomi. Karena beliau adalah pakar di bidang itu,"ujar Chairuman.

Sekedar catatan, Organisasi Advokat AAI didirikan tahun 1990 di Hotel Horizon Jakarta. Selain itu organisasi AAI juga salah satu dari delapan organisasi yang mendirikan Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) sesuai dengan amanat Undang-Undang No.18 Tahun 2003 tentang Advokat. (Ralian)