AMITRA Dukung Kongres AMKI, Bangun Generasi Unggul 2045

AMITRA Dukung Kongres AMKI, Bangun Generasi Unggul 2045

Detaktangsel.com, JAKARTA - Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) memiliki prospek yang sangat baik untuk berkontribusi melahirkan generasi unggul menuju Indonesia emas tahun 2045. Hal itu terungkap dalam Kongres AMKI yang dihadiri lebih dari 300 anggota yang berasal dari 148 perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia.

Pelaksanaan Kongres Nasional ketiga AMKI yang mengusung tema Revitalisasi Masjid Kampus untuk Merekat Kesatuan dan Membangun Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 ini dihadiri oleh anggota dari seluruh Indonesia dan mengundang Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

Dalam paparannya yang dilakukan secara virtual, Anwar Ibrahim menyampaikan, semua pihak, termasuk AMKI memiliki peran untuk melahirkan generasi unggul untuk masa depan dan ini bisa terjadi bila kita semua dapat memakmurkan masjid sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Alquran.

"Insyallah ke depan marilah kita bangun program untuk meningkatkan kerja sama antara dua negara Indonesia dan Malaysia dalam memakmurkan masjid. Semoga keberadaan organisasi ini membawa kemaslahatan bagi umat," kata Anwar.

AMITRA Dukung Kongres AMKI Bangun Generasi Unggul 2045 2

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti Dr. Lukman S.T., M.H. berharap AMKI dapat menjadi tempat beraktifitas bagi sekitar 6,5 juta mahasiswa muslim yang ada di berbagai kampus di Indonesia sekaligus mampu melahirkan orang-orang pintar, seperti penemu, pemikir, ahli dari berbagai bidang.

"Kita ingin mahasiswa-mahasiswa muslim yang berjumlah lebih dari 6,5 juta menjadi orang pintar, tapi mereka juga punya hati atau akhlak yang baik dan mereka lahir dari masjid kampus ini," ungkap Lukman sembari menambahkan bahwa dari sinilah akan muncul generasi unggul Indonesia menjelang Indonesia emas 2045, generasi yang membangun Indonesia penuh dengan kejujuran, jauh dari perbuatan korupsi, membangun masyarakat dari berbagai ilmunya, generasi yang bermanfaat bagi masyarakat, tidak sebaliknya.

"Kita ingin otak atau kepintarannya mahasiswa kita selevel Jerman atau Jepang, tapi hati mereka selalu ke Mekkah. Intinya, boleh sangat pintar sekali, tapi punya akhlak yang bermanfaat bagi masyarakat, bukan sebaliknya."

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online