Print this page

Sopir Taksi yang Dirampok Nyaris Tewas

Taksi ekpress yang dirampok kawanan pemuda di Pondok Aren, Kota Tangsel. Taksi ekpress yang dirampok kawanan pemuda di Pondok Aren, Kota Tangsel. Hendra

 Detaktangsel.com PONDOK AREN - Nasib sial yang dialami M Syaiful (37), pengemudi taksi Express yang dirampok di Jalan Graha Raya Bintaro, Pondok Aren, Jumat dinihari lalu, kiranya menjadi pelajaran berharga baginya agar selalu waspada apabila ada konsumen yang meminta jasanya untuk diantarkan.

Diketahui, M Syaiful yang pada malam kejadian itu mengendarai taksi berwarna putih bernopol B 1083 BTF itu, awalnya akan menuju Halim Perdanakusuma usai makan di rumahnya yang berada di Kampung Jembatan, Kecamatan Cekungan, Jakarta Selatan. 

Sambil sesekali memegang bibirnya yang pecah dan pipinya yang terlihat memar lantaran dihantam benda tumpul oleh perampok, Syaiful terbata-bata menceritakan peristiwa naas tersebut kepada wartawan. Dia yang mendapat giliran narik malam pada saat itu menjelaskan bila pada saat perjalanan menuju Halim, ia distop oleh pelaku berjumlah lima orang terdiri dari dua perempuan dan tiga laki-laki.

"Waktu itu saya tanya mereka, mau kemana?, dia bilang mau ke daerah Tangerang," kata Syaiful menirukan ucapan tersangka saat berada di Mapolres Tangsel, Sabtu (13/1/2018) malam.

Pada saat itu, kata Syaiful, pelaku minta harga borongan untuk menuju daerah Tangsel. Lantaran belum mendapatkan pelaris, harga Rp,200 ribu yang ditawarkan pelaku akhirnya disepakati oleh Syaiful.

Deal-dealan soal harga selesai, kelimanya pun diangkut tanpa menggunakan argo. Syaiful pun mengantarkan dua orang penumpang wanita ke Stasiun Sudimara Jombang. "Setelah itu yang cowok bertiga ini saya tanya, ini kira-kira masih jauh apa dikit lagi? Kata dia, ngak begitu jauh sih bang, tenang aja bang, ntar gua tambahin dah," cerita Syaiful.

Baca juga: Kebelet Rujuk, Pasangan Muda Nekat Rampok Taksi

Salah satu dari ketiga penumpang pria yang duduk di kursi belakang taksi yang dikemudikan Syaiful ini, lalu berkata kepada temannya yang tidak mau duduk di kursi depan.  Setelah sampai di Jalan Graha Raya Bintaro, Syaiful disuruh belok oleh pelaku menuju kawasan yang biasa dijadikan latihan mengemudi warga. "Pas sampai di Graha Bintaro, saya disuruh belok ketempat latihan mobil. Setelah itu saya disuruh stop, langsung digebuk dari belakang berkali-kali pakai batu," ungkapnya.

Dengan sisa tenaga yang ada pada Syaiful, ia pun berupaya melakukan perlawanan. Akibat serangan sporadis itu, Syaiful mengalami luka-luka disekitar wajah akibat hantaman batu oleh pelaku. Duel tak sebanding itu pun terus berlanjut, ia pun berupaya melakukan perlawanan. "Saya kurang ingat berapa kali pelaku mukul saya dengan batu. Karena kepala saya sudah ngak kuat," terangnya.

Dalam keadaan terdesak serta tubuh dalam posisi tergencet oleh safety belt, Syaiful coba mengambil kunci roda yang ia simpan disamping kemudinya. Kemudian kunci roda tersebut diarahkan kesalah satu pelaku. "Pas saya berbalik, pelaku melepas tangannya dari leher saya. Tapi yang satu pindah ke bangku depan dan terus menyerang saya," ungkapnya. 

Ia pun akhirnya dapat melepaskan diri dari safety belt lalu keluar dari mobil dan menjatuhkan diri. Akan tetapi, lanjut Syaiful, pengeroyokan terhadap dirinya terus berlanjut. Dimana, dua dari tiga pelaku kembali melakukan pengeroyokan kepada Syaiful. "Alhamdulillah, pada saat terjadi pengeroyokan itu, ada buser yang lewat malam itu. Saya beruntung, kalau ngak ada dia, mungkin saya udah ngak ada, udah meninggal," terangnya.

Sementara angggota Polsek Pondok Aren Bripka Yamin, menjelaskan pada saat dirinya tengah melakukan observasi kewilayahan didaerah tersebut, dirinya mendapati sebuah mobil warna putih tengah berhenti. Disekitar mobil sedan yang berhenti itu, dilihatnya sopir taksi sedang dipukuli oleh pelaku. Spontanitas Bripka Yamin menghentikan kendaraan roda duanya lalu mendatangi lokasi tersebut.

"Ketika saya mau menolong korban, tiba-tiba pelaku lari didepan saya. Pelaku lari dan akhirnya saya kejar. Ketika berhadapan dengan saya, saya dan pelaku sama-sama tangan kosong. Setelah sempat duel, akhirnya pelaku dapat saya amankan dan saya ikat dengan kaos milik pelaku," tandasnya.