Print this page

Seminggu, Polsek Serpong Ungkap 4 Kasus

Seminggu, Polsek Serpong Ungkap 4 Kasus

detaktangsel.comSERPONG-Dalam sepekan, empat kasus kejahatan dengan berbagai modus di Serpong Kota Tangsel berhasil diungkap Polsek setempat. Dari sekian kasus, kawasan perumahan elit Greencove di BSD, masih menjadi kawasan waspada kejahatan.

Kapolsek Serpong Kompol Arman mengatakan sedikitnya, ada empat kasus kejahatan yang berhasil diungkap. Pertama, kasus judi dengan tersangka inisial SA (26), AA (43), ASS (30), dan R (30).

"Mereka diamankan saat melakukan judi di area parkir civic Centre BSD, Lengkong Gudang, Serpong," ungkapnya saat gelar perkara, Kamis (11/9).

Kemudian, kepolisian berhasil menangkap pengedar ganja kering, tersangka RY (21) asal Aceh. Dikatakan Arman, tersangka RY ketahuan membawa paket ganja kering sebanyak satu kilogram di dalam tas nya.

"RY ini membawa ganja untuk dijual belikan ke kalangan pelajar yang ada di daerah Serpong dan Pagedangan. RY kami tangkap saat melakukan transaksi," ujarnya.

Lalu, di perumahan elit Green Cove, BSD polisi mengamankan pelaku penodongan atas tersangka YHN (20) yang merupakan warga Ciputat. Namun, dari hasil penodongan ini, pelaku berhasil menggasak anak-anak muda yang tengah berjalan-jalan di daerah tersebut, sebesar Rp 2 juta.

Terakhir, kasus penipuan di Mall WTC. Polisi berhasil mengamankan tiga tersangka, masing-masing AR (22), DN (33), dan AD (29).

"Mereka ini residivis, modusnya itu minta tolong untuk dibelikan sesuatu. Tapi kami menduga ada unsur hipnotis disini," ujarnya.

Kanit Reskrim, AKP Toto Daniyanto menghimbau, agar masyarakat tetap waspada akan aksi kejahatan yang bisa saja mengicar warga kapan pun dimana pun.

"Terutama di wilayah sepi dan kawasan perlintasan Green Cove itu. Ini kan kesekian kalinya kami mengungkap kasus kejahatan disana," ungkapnya.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, sembilan tersangka mendekam di tahanan Polsek Serpong. Akibat  perbuatannya, masing-masing terancam hukuman diatas lima tahun kurungan.

"Semua kasus ini masih kami kembangkan. Sebab kami mencurigai adanya pelaku lain di masing- masing kasus ini," terangnya.