Menurut keterangan dari warga setempat, Veni (30), yang juga merupakan kerabat Riski, peristiwa berani ini terjadi di depan rumah mereka. Veni mengaku awalnya menduga pelaku penjambretan adalah teman dari keponakannya. Namun begitu melihat pelaku lari dan Riski mengejarnya dengan tekad yang kuat, dia yakin bahwa kawanan itu adalah benar-benar penjambret.

Veni tidak tinggal diam, ia pun ikut mengejar ke arah pelaku yang terjatuh. Ia merasa khawatir bahwa pelaku bisa membawa senjata tajam yang dapat membahayakan Riski. "Pelakunya jatuh ditarik bajunya oleh Riski, saya langsung mengambil handphone-nya, dan ikut jatuh dalam kejaran. Warga setempat juga ikut mengejar pelaku," ungkap Veni.

Tindakan pemberanian Riski dan keberanian Veni yang ikut membantu menggagalkan penjambretan ini telah menjadi bukti bahwa keberanian tak mengenal usia. Dalam momen yang penuh risiko, keberanian seorang bocah SD mampu menginspirasi banyak orang.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan waspada di tengah kondisi keamanan yang seringkali berubah. Keberanian dan kesigapan seperti yang ditunjukkan oleh Riski dan Veni dapat memberikan perlindungan dan memotivasi orang-orang untuk berani melawan tindakan kriminal yang merugikan.

Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya berani berbuat yang benar dan saling membantu dalam menjaga keamanan lingkungan. Bocah pemberani seperti Riski adalah contoh nyata bahwa kebaikan dan keberanian dapat datang dari siapa saja, tanpa memandang usia. (Aip)