Kenali Dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Kenali Dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

detaktangsel.com - Kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang di leher rahim wanita. Sampai saat ini kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di negara-negara miskin dan berkembang.

Bedasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2015, kanker serviks menempati urutan prevalensi teratas penyakit kanker di Indonesia.

dr. Andriana Kumala, Sp.OG dari Betsaida Hospital Gading Serpong mengatakan, keluhan utama yang dirasakan penderita kanker serviks adalah perdarahan per vaginal yang terjadi di luar siklus menstruasi. Terutama setelah hubungan seksual (post coital bleeding). Selain perdarahan gejala lain adalah keputihan yang berbau busuk yang tak kunjung sembuh. "Bila kanker telah mengalami metastasis atau penyebaran maka keluhan sistemik lainnya juga akan muncul," katanya.

Menurutnya hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Penularan infeksi HPV biasanya adalah melalui kontak sexual dengan laki-laki atau pun perempuan. Dua jenis HPV utama yang diketahui sebagai penyebab hampir 70% kasus kanker serviks adalah tipe 16 dan 18. Sedangkan tipe ganas lainnya adalah HPV 31, 33, 45, 52 dan 58. Selain itu ada pula tipe virus yang non onkogenik atau tidak ganas yaitu tipe 6 dan tipe 11. Tipe ini menyebabkan penyakit genital wart atau kutil di kulit kelamin. Di seluruh dunia hampir 14 juta orang terinfeksi setiap tahunnya. Selain infeksi HPV ada faktor-faktor risiko lainnya yang terlibat dalam proses carsinogenik (perkembangan menjadi Kanker), antara lain faktor genetik/keturunan, status imunologi seseorang, sexual behaviour, multiple partner dan usia yang masih sangat muda saat mulai melakukan hubungan seksual.

Sebagai langkah pencegahan sambung Andriana, pencegahan terbagi menjadi dua, yaitu pencegahan primer yaitu melalui vaksinasi dan pencegahan sekunder yaitu melalui skrining berkala.

Di Indonesia dikenal 2 macam vaksin yaitu tipe bivalent (vaksin HPV tipe 16 dan 18) dan vaksin quadrivalent (vaksin HPV tipe 6, 11, 16 dan 18). Vaksin ini dianjurkan diberikan pada anak usia remaja sebelum mereka melakukan hubungan seksual. Vaksinasi yang diberikan secara dini (usia 11 - 13 tahun) dapat mencegah infeksi inisial sehingga diharapkan kanker serviks dapat dicegah.

Pemeriksaan skrining kanker serviks antara lain adalah pap's smear dan IVA (inspeksi visual asetat). Pemeriksaan secara berkala direkomendasikan untuk semua wanita yang telah melakukan hubungan seksual setidaknya setiap 3 tahun sekali.

Lanjut dia, penanganan bila sudah positif terdiagnosis kanker serviks tergantung dari stadium kanker serviks saat ditemukan. Tindakan operasi dapat dilakukan hanya pada batasan stadium 2A, lebih dari itu maka tindakan yang diambil hanyalah kemoterapi, radioterapi dan paliatif saja. Komplikasi juga seringkali terjadi dan menyebabkan kualitas hidup yang sangat menurun seiring dengan semakin tingginya tingkatan stadium kanker.

"Lima tahun survival rate bagi penderita kanker serviks sesuai dengan tingkatan stadiumnya. Pada stadium 1, survival rate bisa mencapai 80-99%, stadium 2 mencapai 60-80% sedangkan pada stadium 3 hanya 30-50% dan semakin menurun pada stadium 4 yaitu sekitar 20%," tandasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online