Dewan Pusat Sebut Pembuat Vaksin Palsu Adalah Teroris

Ilustrasi Ilustrasi

detaktangsel.com PAMULANG -- Terbongkarnya kasus vaksin palsu yang sangat membahayakan bagi kesehatan balita oleh jajaran Polri belum lama ini, terus menjadi sorotan berbagai kalangan. Salah satunya anggota Komisi lX DPR-RI daerah pemilihan (Dapil) Tangerang Raya, Irgan Chairul Mahfiz.

Vaksin palsu yang dikabarkan telah masuk ke Provinsi Banten ini, dampaknyapun langsung membuat masyarakat resah. Terlebih beredar desas-desus jika gudang pembuatan vaksin palsu tersebut berada di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel).

Akibat dampak yang ditimbulkan vaksin palsu ditengah-tengah masyarakat, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebut bahwa soal vaksin palsu sangat mirip dengan aksi teror yang sangat membahayakan bangsa Indonesia.

Bahkan menurutnya, vaksin palsu ini mampu bertahan selama 13 tahun di Indonesia, sehingga terindikasi pembuatan vaksin palsu tersebut terencana dengan sangat rapih dengan tujuan merusak generasi bangsa.

"Ini mirip aksi teror, jadi saya tegaskan para pelaku vaksin palsu ini adalah teroris yang membahayakan bangsa. Harus ditindak tegas," ujar Irgan, saat ditemui di acara buka puasa bersama di DPC PPP Kota Tangsel, Kecamatan Pamulang, kemarin.

Irgan juga menyebut sangat setuju dengan sikap Presiden Joko Widodo yang mengatakan pelaku harus di hukum mati. Pernyataan Irgan itu terungkap saat wartawan menanyakan hukuman yang pantas terhadap para pelaku pembuat vaksin palsu tersebut.

"Kalau saol hukuman itukan ranahnya hukum, tetapi kalau Bapak Presiden kita sudah mewacanakan hukuman mati, saya tentunya sangat setuju," ujarnya.

Diungkapkan lrgan, pihaknya juga telah mendesak pemerintah agar melakukan pengawasan secara ketat pada level produksi hingga distribusi. Apalagi vaksin paslu tersebut nyaris sama dengan vaksin aslinya.

"Dari segi packingnya, bentuknya hampir mirip. Yang berbeda hanya kualitasnya," terangnya.

Tak hanya kepada pemerintah, pihaknya juga meminta Bareskrim Mabes Polri untuk menelusuri aliran dana dari bisnis ilegal tersebut. Sebab Irgan menduga, tidak tertutup kemungkinan banyak pihak yang merasakan aliran dana dari keuntungan bisnis ilegal yang berlangsung selama 13 tahun tersebut.

"Bahkan kalau bisa, rekening produsen itu diperiksa. Siapa saja yang menerima aliran dana dari produksi vaksin palsu tersebut," beber Ketua Fraksi PPP DPR RI itu.

Sementara itu, Komisi II pada DPRD Kota Tangsel, juga menyikapi soal peredaran vaksin palsu yang sempat menggemparkan masyarakat Tangsel lantaran terduga pelaku nya berada di kawasan Kecamatan Pondok Aren. Bahkan, sejumlah anggota Komisi ll inipun langsung melakukan sidak (Inspeksi mendadak) ke gudang vaksin yang ada di Dinas Kesehatan, Serpong. Ini, dilakukan guna mencari tahu alur distribusi vaksin yang masuk ke Tangsel.

Diketahui, sidak yang dilakukan tiga orang Komisi II DPRD Tangsel diantaranya Muhammad Azis, Tarmizi, dan Eeng Sulaiman ke gudang vaksin itu, juga didampingi beberap pejabat Dinas Kesehatan Tangsel untuk melihat langsung kualitas vaksin yang ada di Tangsel.

"Sebelum terlamabat, sebelum ada korban, kita ingin melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap beredarnya vaksin palsu di Tangsel," ujar Eeng usai melakukan sidak tersebut.

Menurut Eeng, vaksin yang berada di gudang tersebut merupakan vaksin yang didisrubsikan langusng dari pusat atau dari Kementrian Kesehatan melalui Provinsi Banten. sehingga dapat dipastikan vaksin tersebut sangat aman.

"Vaksin yag ada disini ialah vaksin yang didrop oleh pemerintah pusat. Jadi bukan Dinkes Tangsel yang melakuan lelang atau pengadaan barang. Sehingga dapat dipastikan ini semaunya aman," ungkapnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online