Beda halnya dengan suku Baduy Dalam yang berjalan kaki,memulai perjalan tadi pagi, Suku Baduy Luar dan dalam akan bertemu di alun-alun Kabupaten Lebak sore nanti. Jumat (2/5)
"Kalau jaman dulu, Karesidenan Banten kan ada di Serang, maka nya kita silaturahmi kesana," kata Jaro (kepala desa) Daina, sesaat sebelum berangkat menuju Pendopo Kabupaten Lebak.
Masyarakat Baduy dalam dan Baduy Luar membawa 'upeti' bagi pemimpin mereka di Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten. Upeti yang mereka bawa berupa hasil bumi suku baduy sendiri. Hasil bumi yang di bawa berupa beras ketan, beras biasa, pisang, gula aren, sirih, sayuran, dan berbagai macam hasil bumi lainnya.
Hasil bumi masyarakat Baduy ini di taruh ke dalam mobil Pick Up dan truck yang sudah mereka sewa untuk mengangkut hasil bumi nya. Selain memberikan 'upeti' hasil bumi nya, masyarakat Baduy pun menyampaikan berbagai macam keluhan kepada pemimpinnya, "Ada temu wicara, keluhan-keluhan kakolot (orang tua) Baduy. Kita minta penegakan hukum, terutama hukum kelestarian hutan," lanjut Jaro Daina.
Menurut pemangku adat suku baduy Jaro Daina, terdapat sekitar 1000 warga Baduy yang mengikuti tradisi Seba Baduy tahun ini.