Korlap aksi Abdurrahman mengatakan, mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Veny akui melakukan pungli beserta atasannya. Untuk itu, Gempar mendesak Kejari mengusut tuntas kasus pungli tersebut.

"Bongkar siapa dalang praktik kotor tersebut," ujarnya.
Ia menegaskan, oknum PNS mengutip uang pelayanan di luar peraturan yang berlaku untuk keuntungan pribadi. Hal ini jelas melanggar UU No 31/1999 jo UU No 20/2001 pasal 12 hurup e tentang Tindak Pidana.

Perbuatan tersebut jelas sudah salah. Gempar meminta Kejari untuk menyelediki instansi- instansi yang lain. Karena tidak tertutup kemungkinan masih ada 'Veny Veny' yang lain.

Pada kesempatan itu Abdurrahman menandaskan, pihaknya juga memberi dukungan penuh ke mantan Kadinkes Lebak atas keberanianya mengaku praktik pungli terhadap honorer K2.

"Semoga pengakuan ini dapat membongkar kasus pingli," ujar aktivis mahasiswa yang akrab dipanggil Komeng itu.

Abdurrahman menadaskan, pihaknya mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas hingga terungkap tokoh intelektual di balik kasus ini. (Gus/nov)