Kasie air bersih dan sanitasi Dinas Cipta Karya Kabupaten Lebak, R. Fabian Rahmawan, Selasa (26/8), bahwa program tersebut bertujuan untuk menghindari masyarakat untuk tidak buang air besar (BAB,red) sembarangan, seperti papar Fabian, buang air besar di kebun atau di tempat lainnya yang dianggap tidak layak.

" Dengan program ini mudah-mudahan masyarakat bisa lebih sadar akan kebersihan dilihat dari cara buang air besar di tempat yang seharusnya," ungkap Fabian.

Lanjutnya, program SLBM tersebut kegiatannya adalah pembangunan mandi cuci kakus (MCK,red) dengan jumlah anggaran berpariasi di setiap Desa penerima manfaat program tersebut dengan prosese pencairan anggaran secara bertahap.

" Tahap pertama 40 persen,kedua 40 persen dan sisanya pada tahap ketiga 20 persen," ujar Fabian.

Ketika ditanya tentang persentase fisik program tersebut, Fabian memaparkan, bahwa kegiatan tersebut sudah berjalan 50 persen dalam segi fisik bangunan.

" Walaupun demikian sampai saat ini kami belum melakukan evaluasi dan monitoring ke lokasi SLBM kembali, dalam waktu dekat kami akan terjun ke lapangan," timpal Fabian.