Salah satunya terjadi di Kecamatan Kramatwatu, di mana lenggang dan sepi. Hanya terlihat ada satu orang Polisi Pamong Praja dan dua staf kecamatan.

Dian, Staf Kecamatan Kramatwatu menjelaskan, beberapa pelayanan yang membutuhkan menggunakan operasi komputer untuk sementara dipending. Meski begitu, petugas mencoba menyiasati agar pelayanan tetap diberikan.

"Semua data ada di komputer. Untuk pelayanan mengharuskan di-'print' dan dimasukkan ke komputer ditunda. Kami meminta warga agar datang kembali besok," tuturnya.

Dian menambahkan penginputan data dilakukan dengan tulis tangan. Karena mati lampu seperti ini, jelas mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

Tidak hanya pelayanan di kecamatan. Kondisi tersebut turut berimbas pada layanan lain yang berlangsung di kecamatan.

Dampak pemadaman listrik sejak pukul 09.00 sampai 16.00 ini dikeluhkan sebagian penggusaha foto copy dan warung internet.

Sugi (35), pemilik foto copy di Kramatwatu mengatakan, seharusnya banyak yang mengfoto copy. Karena listrik padam selama kurang lebih delapan jam, pengunjung pada pergi lagi.

Kendati sebelumnya sudah ada pemberitahuan di beberapa instansi. Ternyata masih banyak warga yang tidak tahu rencana pemadaman tersebut.

Pemadaman listrik juga mengakibatkan kemacetan di sepanjang Jalan Raya Serang - Cilegon. Bahkan, mengakibatkan rawan kecelakaan karena tidak terlihat satupun petugas dari kepolisian sektor Kramatwatu yang turun di lapangan.