Puluhan mahasiswa ini menduduki depan gerbang rumah dinas tersebut. Mereka menyuarakan keprihatinan terhadap keadaan pendidikan di Banten saat ini yang masih diwarnai korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Koordinator aksi tersebut Ahmad Hidayatami mengatakan, terbukti dari kucuran dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) masih ditemukan seringkali 'disunat' semisal anggaran turun Rp100 juta saat sampai di sekolah hanya Rp70 juta.
"Di sini kami membawa tuntutan kepada pemerintah untuk menciptakan pendidikan berkualitas di Banten, baik sistem ataupun sumber daya manusianya," ungkapnya.
Para massa sempat mencoba menerobos masuk pagar. Namun dihadang aparat keamanan yang berjaga di rumah dinas itu. Sesuai melakukan aksi itu, mereka membubarkan diri dan kembali berorasi di Kampus IAIN.