"Hampir 100 persen pendatang bertujuan mencari kerja," ujar Asep Yusuf, Kepala Bidang Pendataan Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tangerang kepada Metropolitan, kemarin.
Peningkatan ini, lanjutnya, juga dapat terlihat dari trend tahun sebelumnya yang mengalami peningkatan 5 hingga 7 persen dari pertumbuhan penduduk Kabupaten Tangerang yang saat ini mencapai 2,9 juta jiwa.
Menurut Asep, para pendatang berburu untuk mencari pekerjaan di sektor formal maupun informal. Kaum urban ini datang dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung dan Sumatera Selatan.
"Sebanyak 80 persen dari Jawa Tengah, sisanya dari Sumatera dan Jawa Barat," katanya. (Baca juga: Bekasi Tak Dapat Kendalikan Urbanisasi)
Tujuan favorit para pendatang ini, kata Asep, adalah wilayah kantong-kantong industri di Kabupaten Tangerang, seperti Pasar Kemis, Cikupa dan Balaraja. Meskipun arus urbanisasi meningkat, menurut Yusuf, hal itu sebanding dengan jumlah warga yang keluar atau meninggalkan Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan Catatan Sipil, jumlah warga yang berpindah keluar maupun yang masuk ke Kabupaten Tangerang rata-rata tiap bulannya mencapai 3.500 hingga 4.000 orang.
"Warga keluar karena pindah kerja, pendidikan hingga pemutusan hubungan kerja," tutupnya.