Pelayanan BPN Dinilai Membleh

Tigaraksa- Banyak keluhan dari masyarakat terhadap layanan BPN yang lambat,Jum'at (22/11)DT Tigaraksa- Banyak keluhan dari masyarakat terhadap layanan BPN yang lambat,Jum'at (22/11)DT

TIGARAKSA - Pelayanan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang dikeluhkan warga, Program Nasional (Prona) pembuatan sertifikat tanah dari 2009 lalu belum juga selesai.

Warga Kampung Ranca Serdang RT 011/003, Desa Ranca Iyuh Kecamatan Panongan, H Iwan mengatakan, dirinya melakukan proses administrasi prona melalui petugas desa setempat sejak 2009 silam. Bahkan pada 24 April 2009 pihaknya sudah mendapat tanda terima berkas permohonan dari petugas BPN Kabupaten Tangerang.

Namun sialnya, sertifikat dari prona tersebut untuk warga lainnya sudah keluar dan dibagikan oeleh petugas desa. Sementara miliknya dan milik 12 orang lainnya belum juga kelar. Setiap kali ditanyakan ke BPN bahwa prona tersebut masih dilakukan proses administrasi.

"Beberapa kali kali minta ke BPN katanya masih diurus. Bahkan sudah tahun ke empat ini, sertifikat tanah saya belum juga ada," ujar H Iwan kepada Detak Tangsel, Jumat (22/11).

Menurutnya, sebidang tanah seluas 3.000 meter lebih ini dirinya harus membayar administrasi lebih dari Rp 250 ribu. Pembuatan sertifikat tanah melalui prona ini tidak murni gratis seperti yang dipromosikan oleh BPN.

"Saya kan bikin sertifikat ini tidak gratis, kenapa harus dipersulit," ujatnya.

Saat wartawan mendatangi Kantor BPN di Puspemkab Tigaraksa, sekitar pukul 14.00 WIB, petugas BPN bernama H Ajat Sudrajat tidak ada timpat. Menurut sejumlah rekan kerjanya yang bersangkutan sudah pulang. Padahal jam kerja belum waktunya pulang.

Saat dihubungi melalui telepon gemnggamnya H Sudrajat mengatakan, bahwa sertifikat prona atas nama H Iwan tersebut terbawa oleh Kepala Kantor BPN yang sebelumnya menjabat ke Semarang, Jawa Tengah.

"Maaf mas berkasnya kebawa mantan pak kepala badan, jadi berkas itu kemungkinan ada di Semarang," tukasnya. (Vj)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online