Tim Cook, CEO Apple, menyatakan bahwa perkenalan Apple Vision Pro merupakan awal dari era baru dalam komputasi, yang dikenal sebagai komputasi spasial. Menurutnya, Vision Pro adalah hasil inovasi Apple selama bertahun-tahun, dengan sistem input baru yang revolusioner dan ribuan terobosan inovatif.

Dalam penampilan fisiknya, Apple Vision Pro memiliki perbedaan dengan Meta Quest 3 atau PlayStation VR2. Selain bentuk headset yang berbeda, Vision Pro juga tidak dilengkapi dengan pengontrol tangan seperti pesaingnya.

Perangkat ini menggunakan baterai terpisah yang terhubung ke kacamata melalui kabel. Pengendalian Vision Pro dapat dilakukan melalui gerakan mata, tangan, dan perintah suara.

Pengguna dapat dengan bebas menjelajahi aplikasi yang terinstal di visionOS, sistem operasi Vision Pro, hanya dengan melihatnya. Pemilihan aplikasi dan scrolling dapat dilakukan dengan sentuhan tangan, serta perintah suara.

Pengguna Vision Pro dapat menggunakan ratusan ribu aplikasi iPhone dan iPad, sambil tetap berinteraksi dengan objek dan orang di dunia nyata. Apple juga telah membuat App Store khusus untuk Vision Pro, memudahkan pengguna untuk mendownload aplikasi AR atau VR baru melalui satu platform.

Salah satu fitur unik Vision Pro adalah kemampuannya menciptakan Persona sebagai avatar digital pengguna. Persona ini dibuat berdasarkan data dari sensor yang memindai wajah pengguna dan menggunakan algoritma machine learning baru.

Spesifikasi Apple Vision Pro meliputi penggunaan lensa tiga elemen dengan layar micro-OLED 4K di setiap mata. Apple mengklaim bahwa layar ini memiliki total 23 juta pixel. Perangkat ini dilengkapi dengan kamera IR dan iluminator LED di bagian dalam, serta sensor LiDAR dan kamera di bagian luar.

Terdapat total lima sensor dan 12 kamera yang tertanam di Apple Vision Pro. Dapur pacu perangkat ini mengandalkan prosesor M2 dan didukung oleh cip baru bernama R1, yang menjanjikan kinerja responsif dan bebas lag.

Untuk kenyamanan pengguna, masker penyangga lensa dan strap-nya dilapisi dengan kain yang modular. Dengan fitur ini, perangkat dapat disesuaikan dengan berbagai bentuk wajah dan ukuran kepala. Strap pada Vision Pro, atau yang dikenal sebagai Head Band, dapat dipasang dan dilepas dengan ukuran dan model yang berbeda.

Selain itu, Vision Pro juga mendukung aksesori berbasis Bluetooth. Pengguna dapat menghubungkan perangkat seperti Magic Keyboard dan Magic Trackpad, memungkinkan penggunaan Mac di dalam headset.

Apple Vision Pro direncanakan akan dijual dengan harga mulai dari 3.499 dolar AS atau sekitar Rp 52 jutaan. (Aqila/red)