Airin Ajak Anggota DPRD Tangsel Hilangkan Tradisi 'Menitip' Saat PSB

ilustrasi ilustrasi

detaktangsel.com SERUT — Jelang Penerimaan Siswa Baru (PSB) di tahun 2015- 2016 mendatang, Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany minta jajaran anggota DPRD setempat ikut memerangi budaya maupun tradisi titip menitip atau jual beli bangku sekolah.

Pasalnya, sudah bukan jamannya lagi pihak dewan melakukan rekomendasi atau melakukan titipan untuk masuk ke sekolah unggulan mulai dari SD, SMP hingga SMA di Kota Tangsel.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, kegiatan titip menitip atau jual bangku sekolah saat penerimaan siswa baru malah menambah beban bagi anak didik maupun orang tua. Bahkan, tak jarang malah menambah atau memperpanjang tradisi kebodohan untuk generasi muda mendatang.

"Budaya atau tradisi titip menitip maupun jual beli bangku sekolah yang kerap terjadi setiap tahun ajaran baru dimasa sekarang sudah bukan jamannya lagi jika melihat perkembangan pembangunan dan teknologi sekarang," kata Airin saat Musrembang dikantor kecamatan Serpong utara beberapa hari lalu.

Airin menambahkan,Kegiatan atau aksi titip menitip atau jual beli bangku sekolah sudah jadi 'rahasia umum' untuk warga di Kota Tangsel bila pejabat khususnya di kalangan jajaran anggota DPRD setempat maupun di Pemkot Tangsel saat mendekati musim ajaran baru melakukan kegiatan tersebut.

"Saya hanya minta tolong kepada masyarakat atau warga Kota Tangsel serta jajaran anggota DPRD setempat untuk bertekat menghilangkan tradisi jual beli bangku atau titip menitip anak didik di seluruh sekolah unggulan di Kota Tangsel," ujarnya.

Ketika ditanya oknum dewan yang terlibat jual beli bangku sekolah, Airin secara spesifik tidak menjelaskan ada atau tidaknya kalangan anggota DPRD setempat kerap melakukan titip menitip atau jual beli bangku saat musim ajaran baru atau masuk sekolah.

"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat termasuk kalangan anggota DPRD untuk memerangi tradisi maupun budaya titip menitip atau jual beli bangku sekolah negeri serta unggulan di Kota Tangsel,"ungkapnya.

Menanggapi 'tudingan' adanya oknum anggota DPRD Kota Tangsel yang 'bermain' maupun kerap melakukan titip menitip atau jual beli bangku saat penerimaan murid baru oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany tersebut dihadapan warga Kec. Serpong Utara dan jajaran anggota DPRD Tangsel saat Musrenbang, beberapa waktu lalu. Kalangan anggota DPRD setempat tak banyak memberikan komentar.

"Waduh... saya enggak mau komentari masalah itu," kata Ketua DPRD Kota Tangsel, H. Ramlie.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan setempat, Mathodah, dengan tegas mengaku siap dan menjalankan serta melaksanakan instruksi Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany terkait tradisi jual beli bangku atau titip menitip sekolah tahun ajaran 2015 – 2016 mendatang.

"Instruksi itu adalah larangan terulang lagi praktek kegiatan tersebut karena tidak memberikan contoh yang baik bagi masyarakat luas. Untuk tahun depan pendaftaran bisa dilakukan secara online," ungkapnya.

Ditambahkannya, seharusnya orangtua/wali murid tak usah malu dengan prestasi pendidikan anak-anaknya yang kurang bagus dan tak bisa masuk ke sekolah negeri atau unggulan karena sudah banyak pilihan sekolah swasta berkualitas. Kalau dipaksakan malah kasihan ke anak atau siswanya jika tak mampu malah minder nanti di kelas.

"Kebanyakan orang tua memaksakan kehendak untuk menitipkan atau membeli bangku sekolah karena dorongan rasa gengsi jika anaknya tak masuk sekolah unggulan. Bila tetap dipaksakan malah menanamkan kebodohan," tegasnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online