Print this page

Pemerintah Dilematis Cabut Subsidi

Pemerintah Dilematis Cabut Subsidi

detaktangsel.comEDITORIAL - Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat menyedot dan menyita perhatian berbagai kalangan masyarakat. Satu sisi pemerintah menghadapi dilematis hendak menghapus subsidi BBM. Di sisi lain, masyarakat dianggap tidak siap atau mau menerima kebijakan pemerintah jika menaikkan harga BBM.

Pada bagian lain, di tengah karut marut isu kenaikan harga BBM, ada pemberitaan yang tidak kalah menarik. Pemberitaan itu terkait isu mafia migas. Namun, isu itu tidak bisa menunjuk hidung siapa yang dimaksud mafia migas?

Aparat penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun kepolisian makin menggeliat menyikapi isu mafia migas. Lagi-lagi tidak lembaga ini tidak mampu membuka jatidiri siapa yang dimaksud mafia migas.

BBM bersubsidi, khususnya solar, memang rawan penyimpangan distribusi. Penyimpangan bisa terjadi di mana saja, tidak selalu di SPBU. Padahak seharusnya Pertamina sendiri juga meningkatkan sistem pengawasan dan pengamanan yang lebih ketat di semua jalur distribusinya. Sementara kerja sama dengan polisi tidak harus secara fisik. Itu menguras tenaga.

Tugas polisi adalah mencegah. Dan sudah banyak bukti pencegahan di berbagai daerah. Beberapa waktu lalu, tertangkap bus yang dimodif seluruhnya untuk isi BBM.

Selain pengetatan pengamanan internal, sejatinya polisi juga telah terbantu oleh berbagai pihak. Di antaranya banyak daerah juga memberlakukan peraturan di daerah terhadap penjualan BBM subsidi ke konsumen akhir.

Namun yang utama, garda terdepan penangkal penyimpangan dimulai dari si operator SPBU. Kalau ada yang memaksa, catat nomor polisinya. SPBU itu kan tak jauh dari Polsek. Ke arah mana mobil.

Yang pasti, kemiskinan masyarakat terutama di desa-desa akibat harga kebutuhan pokok melambung. Karena harga bahan BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati masyarakat perkotaan.

Masyarakat kecil lebih besar mengonsumsi beras dibandingkan menggunakan bensin. Jadi pemerintah tidak perlu khawatir dan takut terjadi gejolak sosial akibat menaikkan atau mencabut harga subsidi BBM.

Justeru pemerintah dituntut untuk mencabut subsidi BBM kalau bersikeras ingin memberantas mafia migas. Selama pemerintah memberi fasilitas BBM bersubsidi, maka mafia migas leluasa memainkan peran untuk mengacak-acak perekonomian nasional.