Kegagalan dalam menarik perhatian masyarakat tersebut sangat terlihat dari sepinya kedatangan warga Tangsel di lokasi acara dengan tenda sangat besar yang menampung stand-stand dari beberapa Kementerian, Badan-Badan dari Pemerintah Pusat, perwakilan Pemerintahan Provinsi, Pemkab/Pemkot se-Indonesia, para pelaku Usaha Kecil Menengah, perusahan perbank-kan, pengusaha batu akik, dan lain-lain.
Minimnya perhatian pengunjung, khususnya dari masyarakat luas tersebut menambah panjang kegagalan pemerintah kota Tangsel melalui Dinas terkait di setiap event yang sudah dilaksanakan selama enam tahun berdirinya Kota Tangsel. Rangkaian acara harganas lebih banyak dihadiri oleh kalangan Pegawai Negeri Sipil, seperti acara Jalan Sehat. Panitia mengerahkan massa dari setiap SKPD, Guru, siswa dan organisasi masyarakat, namun tidak tampak banyak masyarakat umum yang ikut serta.
Lalu, apa sebenarnya yang salah ? Entahlah, coba tanyakan pada rumput kering yang hampir mati karena kemarau panjang.