GSB Villa Mutiara sudah berdiri sebelum pemekaran Kota Tangsel dari Kabupaten Tangerang, setelah penyerahan aset pengelolahan GSB Villa Mutiara diambil alih Pemkot Tangsel namun tidak transfaran dalam pengelolahan sehingga membuat polemik di warga.

Ketua RT 02 RW 02 Perumahan Villa Mutiara Hasanudin, menjelaskan selama berdirinya GSB tersebut warga merasa tidak sepenuhnya bisa memanfaatkannya padahal GSB berdiri diatas lahan Fasum/Pasos yang seyogyanya bermanfaat buat warga setempat.

"Selama ini pengelolahan GSB tidak transfaran, warga pun ketika ingin menggunakan sulit dan harus bayar," ungkap RT Hasan, saat ditemui detaktangsel.com, Selasa (3/8/2016).

Gedung Serba Guna Villa Mutiara Sebelum di Bongkar

Hasan menegaskan warga hanya ingin pengurusan dan pengelolahan lebih transfaran, sehingga jelas pengurus GSB Villa Mutiara dan pastinya mendapat mandat dari Pemkot Tangsel.

"Kami atas nama warga menginginkan pengelolahan GSB lebih transfaran, selama ini tidak jelas sehingga warga ketika ingin memanfaatkan jadi bingung," imbuhnya.

RT Hasan dan warga Villa Mutiara berharap Pemkot Tangsel ke depannya bisa lebih transfaran dalam pengelolahan Gedung Serba Guna Villa Mutiara agar warga bisa memanfaatkan dengan baik dan tidak dipersulit warga.

"Kami warga Villa Mutiar siap turun, bila nanti pengelolahan GSB kembali tidak jelas, kami warga tidak mau GSB Villa Mutiara hanya dimanfaatkan dan keuntungan oleh seseorang saja, harus untuk warga manfaatnya." Pungkasnya.

GSB Villa Mutiara setelah dirobohkan guna dibangun kembali gedung baru

Hasan dan warga juga menegaskan akan mengawasi pembangunan Gedung Serba Guna Villa Mutiara yang dilaksanakan oleh kontraktor, agar hasil bangunanya nanti bagus dan kuat.

"Kami warga villa Mutiara akan mengawasi jalan pembangunan GSB, jangan asal-asalan." tegasnya.