Diduga Trafficking Penampungan TKI di Cirendeu Digrebek BNP2TKI

TKP Penapungan TKI di Cirendeu , Kec Ciputat, Tangsel (by aen) TKP Penapungan TKI di Cirendeu , Kec Ciputat, Tangsel (by aen)

detaktangsel.com CIPUTAT –  Penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jalan Poncol Raya RT 004/002 Nomor 26 Kelurahan Cerendeu, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel digrebek BNP2TKI. Penggerebekan ini berkaitan dengan ketiadaan ijin PT Karya Semesta, selaku pengelola penampungan TKI tersebut.

Direktur Pengamanan dan Pengawasan BNP2TKI Brigjen Bambang Purwanto mengatakan, penggerebekan ini dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari warga. Laporan sendiri terang Bambang diterima satu hari sebelum penggerebekan dilakukan, kemarin.

"Kami dapat laporan dari warga. Langsung kami datangi lokasi ini," ujarnya.

Menurut Bambang, saat didatangi pihaknya tidak ada karyawan ataupun petinggi PT Karya Semesta dilokasi. Rumah berlantai dua yang didominasi warna krem tersebut hanya diisi ratusan perempuan yang akan diberangkatkan ke luar negeri.

"Setelah kami lakukan pegecekan ke lokasi, bisa pastikan bahwa tempat ini melanggar aturan yang berlaku," kata Bambang.

Pelanggaran yang dilakukan pemilik penampungan TKI ini antara lain, ketiadaan ijin karena sudah dicabur oleh Kementrian tenaga Kerja. Selanjutnya, terjadi over kapasitas di dalam lokasi penampungan. Over kapasitas terangnya, karena idealnya untuk penampungan hanya berjumlah 60 orang TKI namun, pada kenyataannya jumlah TKI yang ditampung sebanyak 303 orang. Bahkan ada dugaan trafficking yang dilakukan oleh pengelola.

"Bahkan, kami menemukan ada tenaga kerja yang buta huruf yang mau diberangkatkan ke luar negeri," ujarnya.

Berdasarkan pendataan, seluruh TKI yang ada di rumah tersebut didatangkan oleh 10 sponsor yang berbeda dari tiap-tiap daerah. Para tenaga kerja ini umumnya diberangkatkan ke negara Taiwan, Hongkong dan Singapura.

"Kasus ini akan kami limpahkan ke Polres Jakarta Selatan. Kami akan panggil pihak yang berkaitan dengan para tenaga kerja ini," ujarnya, seraya mengatakan, 85 persen tenaga kerja yang ditempatkan di rumah tersebut berasal dari wilayah Timur Indonesia.

Salah satu Tenaga Kerja, Suherni (15), mengatakan dirinya berasal dari Nusa Tenggara Barat. Dirinya sudah berada 4 bulan dipenampungan tersebut. Perempuan yang hanya lulusan SMP ini pun mengaku belum tahu negara mana yang akan ditujunya untuk bekerja.

"Katanya saya mau dikirim ke Malaysia. Tapi sampai sekarang belum tahu. Saya hanya diajak dan nanti dijanjikan gaji setelah sampai Malaysia," ujarnya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online