Print this page

Bak Sampah di Median Jalan Sebabkan kemacetan

Bak Sampah DKPP yang membuat macet di jalan pasar Ciputat. Bak Sampah DKPP yang membuat macet di jalan pasar Ciputat.

detaktangsel.com CIPUTAT - Dua penampungan sampah milik Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakanam (DKPP) yang berada di median jalan di Jalan Raya Aria Putra, Ciputat atau di samping Pasar Ciputat sebabkan kemacetan. Kondisi ini tentunya dikeluhkan warga.

Penampungan sampah yang terbuat dari besi ini ternyata tak dapat menampung sampah pasar. Terkadang sampah menumuk di lokasi tersebut. Padahal DKPP setiap harinya mengoperasikan lima amrol untuk mengangkut sampah di pasar Ciputat. Tumpukan sampah yang terjadi di pasar Ciputat bukan hanya dari pedagang, akan tetapi sampah dari rumah tangga dibuang kepenampungan sampah Pasar Ciputat.

Pantauan Radar Banten, posisi bak penampungan sampah ditaruh di median jalan Aria Putra, Ciputat. Meskipun jalan tersebut dua jalur, adanya bak sampah ini mempersempit ruas jalan. Karena di dua ruas bahu jalan, dijadikan lokasi berjualan para pedagang. Selain itu, lokasi tersebut tempat mangkalnya angkutan umum. Sehingga menyebabkan kemacetan.

Pedagang mie instan di Pasar Ciputat Suranti mengatakan, dua bak penampungan sampah di median jalan. Itu saja, tidak sanggup menampung sampah. Bahkan, sampah tak tertampung hingga ke jalan raya. "Bak itu memang ditaruh di jalan, supaya pedagang mudah membuang sampah," ungkapnya saat ditemui Radar Banten, Senin (25/4).

Menurutnya, pengangkutan sampah biasanya dilakukan setiap pagi dan sore hari. Namun, saking banyaknya sampah terkadang tidak diangkut. "Sampah biasanya menumpuk, menjelang pergantian penjual pasar malam ke pagi hari," ucapnya.

Sementara Kepala Bidang Kebersihan pada DKPP Kota Tangsel Yepi Suherman mengaku, sampah di Pasar Ciputat, setiap harinya diangkut sejak pukul 05.00 hingga pukul 15.00. Pengangkutan sampah dilakukan dua kali dalam sehari ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Setu. Ada tiga amrol yang dtempatkan di lokasi tersebut. Sedangkan dua amrol lainnya keliling di wilayah Ciputat. "Biasanya kalau pagi sampai pukul 08.00 mengangkut sampah pedagang malam. Sedangkan, pada pukul 15.00 angkut sampah pedagang yang berjualan pagi hari hingga sore," ucapnya.

Permasalahannya, lanjut Yepi, pihaknya tidak memiliki lahan untuk menaruh amrol. Sehingga meletakkan posisi amrol di median Jalan Raya Aria Putra, Ciputat. Dirinya berharap revitalisasi Pasar Ciputat menyadiakan lahan penampungan sampah. "Ditaruh di tengah jalan, karena tidak ada lokasi lagi. Kedepan, kami berharap DKPP disediakan lahan penampungan di dalam pasar. Sehingga tidak menganggu arus lalulintas," terangnya.

Kata dia, tak hanya pasar ciputat, menjadi konsentrasi pihaknya. Pasar Jombang, pasar Cimanggis dan pasar Serpong diangkut tiga mobil amrol. Dalam sehari dua kali pengangkutan. "Hanya di pasar Ciputat, sampahnya membludak. Di pasar lain, bisa terkendali," pungkasnya.