Beban hidup yang kian sulit, cobaan yang kini ia hadapi dirasakan sungguh berat, terlebih saat anak keduanya lahir yang tidak dalam kondisi normal. Kelahiran anaknya yang bernama Muhammad Ghoni divonis bidan tidak memiliki anus.
"Padahal saya sudah dapat surat keringanan dari pemerintah Tangsel. Tapi pihak rumah sakit tetap mengharuskan saya bayar biaya operasi anak," ujar Sodikin.
Dalam kondisi tersebut, atas dasar rekomendasi dari bidan yang kebetulan tidak jauh dari rumah kontrakannya, Sodikin harus membawanya ke rumah sakit untuk di operasi. Usai di operasi selama 21 hari di Rumah Sakit Umum Fatmawati, Jakarta Selatan beberapa bulan lalu, Sodikin dibebani dengan biaya operasi yang jumlahnya sebesar Rp 32 juta.
Tentunya, dengan beban biaya yang terlampau tinggi, Sodikin tidak menyanggupi yang pada akhirnya diberikan keringanan oleh pihak rumah sakit untuk diangsur setiap bulannya. Badannya terlihat sangat kurus belum lagi anak itu divonis tidak memiliki anus.
Untuk memperlancar buang air besar anak tersebut, Sodikin hanya menggunakan plastik kiloan sebagai alat pembantu ketika buang air besar. Kondisi ini sudah dialami sejak Muhammad Ghoni lahir.
"Mudah-mudahan, pemerintah maupun dermawan membantu saya bayarkan hutang pada pihak rumah sakit," ungkap Sodikin.