Pasang Spanduk Seruan, Lurah Cireundeu Ajak Warga Rawat Situ Gintung

Lurah Cireundeu Win Fadlianta Lurah Cireundeu Win Fadlianta

detaktangsel.copm CIPUTAT TIMUR -- Masalah pelestarian kawasan Situ Gintung di Kelurahan Cireundeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sepertinya menjadi pekerjaan rumah yang harus terus-menerus dilakukan oleh lapisan masyarakat hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kota setempat.

Soal perawatan Situ Gintung yang pernah menimbulkan tragedi kemanusiaan 9 tahun silam dan meninggalkan luka mendalam hingga kini, perlu dilakukan meski kondisi Situ saat ini tak lagi seperti dulu. Salah satu upaya agar Situ Gintung tetap asri, yakni dengan menjaga dan merawatnya.

Dalam urusan menjaga dan merawat situ, pun dilakukan oleh Kelurahan Cireundeu. Hal ini terlihat dengan adanya bentangan spanduk berukuran 1x4 meter yang tersebar pada empat titik yang ada di Situ Gintung.

Lurah Cireundeu, Win Fadlianta mengatakan, pemasangan spanduk berisi ajakan kepada masyarakat untuk melestarikan Situ, masyarakat lebih peduli lagi dengan keberadaan Situ Gintung yang saat ini masuk destinasi kawasan wisata di Kota Tangsel.

"Rendahnya kesadaran peran serta masyarakat pada situ jadi persoalan tersendiri, karena Situ Gintung merupakan satu dari 17 kawasan tujuan wisata di Tangsel. Jadi ini harus butuh perhatian serius oleh semua pihak. Masyarakat juga perlu didorong untuk lebih peduli," katanya, Kamis (22/3/2018).

Dia bilang, kepedulian masyarakat menjadi kunci keberhasilan merawat kawasan Situ Gintung sebagai aset negara dan pelestarian lingkungan. Sebab, akan mengurangi resiko penumpukan sampah yang berakibat pencemaran air dan sedimentasi yang disebabkan oleh sampah mengendap didasar situ.

“Jajaran pemerintah pada level paling bawah, lurah dan camat tak pernah bosan dan alergi ajak
masyarakat jaga situ. Pemerintah sifatnya formal ketika turun ke lapangan harus ada program kegiatan, dan lain sebagainya. Beda masyarakat yang ada dikawasan situ, kapan saja bisa melakukan pembersihan,” bebernya.

Win sebutkan, merawat situ sebetulnya tidak melulu soal sampah, tapi manjaga ancaman perusakan oleh tangan-tangan jahil, seperti aksi fandalisme, pembuatan tambak atau keramba, tempat berpacaran dan membuat keonaran, akan menyebabkan masyarakat tak nyaman saat berada dikawasan Situ.

Selain itu, pentingnya ruang terbuka hijau (RTH) bagi biota mahluk hidup selain manusia. Karena, antara manusia dan RTH, masing-masing saling berkaitqn. Apalagi, RTH berfungsi untuk mengurangi polusi udara yang berimbas pada semakin baiknya produksi oksigen.

"Bisa dibayangkan kawasan perkotaan hanya ditumbuhi bangunan dan rumah-rumah. Bising, kualitas udara menurun akibat minimnya pepohonan, dan ini sangat tidak sehat. Oksigen yang kita hirup anugrah Tuhan Yang Maha Esa, cara menjaganya pelihara lingkungan," ungkapnya.

Namun demikian, Win melanjutkan, untuk memahami sampai pada tahap tersebut, butuh proses dan sosialisasi masif. Upaya terkecil dan mudah dilakukan oleh pihak kelurahan, salah satunya dengan membentangkan pesan-pesan ajakan melalui spanduk. Selain dengan spanduk, ajakan secara tatap muka.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online