Modus pelaku, membeli solar subsidi di SPBU seharga Rp4.500/liter dengan menambah tangki yang dibuat khusus pada bagian belakang mobil pribadi jenis Xenia, setelah terisi penuh, pelaku membuangnya ke penampungan. Solar subsidi yang tertampung, oleh pelaku lalu dijual ke perumahan dan industri dikawasan Jakarta.

"Solar yang mereka beli seharga Rp4.500/liter di SPBU wilayah Bogor. dijual pelaku ke industri dan perumahan di Jakarta seharga Rp9.500/liter. Guna mengangkut banyak solar saat pengisian, pelaku menambah tangki buatan dibagian belakang mobil," ujar Kapolsek Gunung putri AKP Edwin Afandi. 

Menurutnya, penangkapan pelaku Purwanto berlangsung pukul 02.00 subuh. Saat itu, ada sebuah  mobil kijang kapsul bernopol B 2986 TI tahun perakitan 2001 warna biru dicurigai anggota. Benar saja, ketika diperiksa, mobil tersebut membuat box penampung untuk bahan bakar di dalam mobil dengan kapasitas 300 liter. 

"Pelaku akui, solar subsidi ini akan di jual kepada perusahan yang mempunyai jenset," katanya.

Sementara itu dari lokasi penangkapan di wilayah Cibinong, seorang penimbun bahan bakar bersubsididi solar juga diamankan. 

Kapolres Bogor, AKBP Asep Safrudin mengatakan, pelaku Salomon (44), ditangkap dikawasan Jalan Halimun, Cibinong, Bogor, Rabu (9/10) malam. 

Selain pelaku, petugas gabungan juga menyita 1,1 ton solar  yang disimpan dalam puluhan drum dan satu unit mobil Daihatsu Panther  bernomor polisi  B 1763 TVL. 

"Modus lama. Pelaku beli solar subsidi dengan memodifikasi tangki mobil agar menampung lebih banyak BBM." tandasnya. (rul)