Awas Penjahat bersenpi Intai Bogor!

Bogor- TKP penembakan oleh penjahat bersenpi. (DT) Bogor- TKP penembakan oleh penjahat bersenpi. (DT)

detaktangsel.com- BOGOR, Tak ada lagi rasa aman bagi warga di Kabupaten Bogor. Pasalnya, hampir setiap waktu penjahat bersenjata api (senpi) mengintai warga yang memiliki kendaraan khususnya, kendaraan roda dua, bahkan anggota kepolisian juga ikut menjadi korban. Aksi kenekatan pencuri saat ini terbilang sadis, tidak pandang bulu untuk menghabiskan korban jika kepergok sedang melakukan aksinya.

Aksi penembakan ini bukan kali pertama terjadi di Bogor, sebelumnya pada 2011 lalu pernah terjadi hal serupa yang menewaskan Brigadir Mari Amara (31) anggota Satuan II Pelopor Brimob Polri karena ditembak oleh kawanan pencuri.

Kali ini hal serupa juga terjadi, dimana lagi-lagi yang menjadi korban adalah seorang anggota kepolisian bernama Brigadir Satu Nurul Affandi, Anggota Reserse Kriminal Polisi Sektor Klapanunggal, yang tewas di tempat karena ditembak oleh Perampok yang akan mencuri sepeda motor yang terparkir di depan warung gado-gado milik Ibu Titin (35) di Jalan Raya Klapanunggal, RT 4/1, Desa/Kecamatan Kelapanunggal, Kabupaten Bogor, Jumat (10/1) sekitar pukul 14:00 wib.

Menurut Ida (38) pemilik warung yang lokasinya tidak jauh dari lokasi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada saat korban tengah makan rujak di warung Titin.

Namun, beberapa saat kemudian, korban mlihat sepeda motor Yamaha Jupiter MX dengan nopo F 3117 NH, yang diparkir di luar warung tengah didekati oleh seseorang. pria tersebut tengah membobol kunci stang motor miliknya, “Korban sempat menghampiri pelaku dan menegurnya dan bilang Bung lagi ngapain lo,” kata saksi.

Setelah ditegur korban, pelaku pun terlihat meninggalkan sepeda motor tersebut dan kembali masuk ke warung gado-gado tersebut. Akan tetapi ternyata pelaku malah masuk ke dapur warung melalui pintu dapur samping.

Korban yang saat itu masih berdiri di tidak jauh dari sepeda motornya itu, dalam jarak sekitar 2 meter langsung menembak kepala korban tersebut. “Saya dengar satu kali tembakan dan langsung mengenai kepala korban,” imbuhnya.

Setelah itu pelaku langsung kabur dan menyebrang jalan dan ternyata salah satu pelaku lainya tengah berada di sepeda motor di seberang jalan dan langsung kabur ke arah Cileungsi.

"Saat korban tergeletak bersimbah darah karena ditembak pelaku di bagian kepala dekat sepeda motornya dan duatanganya masih memegang kerupuk karena ia sedang makan rujak di warung gado-gado milik Ibu Titin,” terangnya.

Menurut dia, korban memang sering makan rujak di warung tersebut, makanya Titin (pemilik warung,red)  tahu yang ditembak itu adalah anggota polisi dari Polsek Klapanunggal.

Sementara di lokasi masih terlihat kerumunan warga dan polisi yang tengah melakukan olah TKP dan identifikasi, bahkan di lokasi masih terlihat genangan darah di yang ditutup oleh kertas koran dan lokasi sudah dipasang garis polisi (police line).

Korban ditembak pelaku saat akan mempertahankan sepeda motornya yang akan dicuri, dan kasus penembakan tersebut terjadi di siang bolong, dimana korban merupakan merupakan anggota Reskrim Polsek Klapanunggal. “Ia tewas karena ditembak di bagian kepalanya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor Bogor Ajun Komisaris Didik Purwanto.

Didik mengatakan, belum diketahui apa jenis senjata yang digunakan oleh pelaku. Saat ini petugas masih mengumpulkan saksi-saksi yang melihat peristiwa tersebut.

"Anggota di lapangan masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui ciri-ciri pelaku untuk selongsong peluru masih kami cari. Sementara jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati," tandasnya.

jajarannya, kata dia tengah berkoordinasi dengan pihak Densus Anti Teror (Densus 88), Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat, untuk mengungkap kasus penembakan tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dan untuk melakukan penyidikan, kami akan dibantu oleh Jajaran Mabes, Polda Jabar dan Polda Metro,” ungkap

Didik menyatakan, berdasarkan hasil olah TKP dan proses idntifikasi semntara, korban tertembak di belakang kuping sebelah kanan. “Kita belum bisa mengetahui jenis senjata yang dilakukan oleh pelaku, karena kami belum menemukan selongsong senjata yang digunakan pelaku,” imbuh Didik.

Untuk jelasnya, kata dia, setelah berhasil mengeluarkan proyektil di kepala korban, "Setelah mengetahui proyektinya pihaknya baru bisa menganalisa apakah pelaku penggunakan senjata jenis Revorper, FN, atau senjata rakitan. (rul)

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online