Terkait hal tersebut, menurut Hudaya, bantuan IWB yang diberikan Dinas Pendidikan (Dindik) Banten hanya sample atau contoh yang menjadi referensi sekolah. Bila kehadiran IWB dinilai sangat berguna dan bisa menggantikan peran White Board biasa, seharusnya sekolah mengajukan permintaan kepada Dindik di masing-masing kabupaten/kota.
"Seharusnya kabupaten/kota ikut berperan dan jangan hanya mengandalkan provinsi. Ini kan untuk kualitas pendidikan di daerah masing-masing," ungkap Hudaya, Rabu (16/4).
Ia menambahkan, selama ini pengadaan IWB oleh kabupaten/kota belum berjalan karena minimnya anggaran yang tersedia. Kendati demikian, ia optimis IWB bisa digunakan di seluruh ruang kelas setiap sekolah di masa mendatang.
Hal ini membuat kualitas belajar siswa dan kualitas mengajar guru makin meningkat. Sebab fasilitas ini bisa saling berhubungan satu sama lain bahkan hingga skala dunia.