Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri telah mengambil langkah pencegahan untuk menghadapi kemungkinan peredaran narkoba "zombie" yang terjadi di Philadelphia, Amerika Serikat, dengan tujuan mencegah penyebarannya di Indonesia.

Kombes Pol. Jayadi, Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, menyatakan bahwa narkoba jenis baru bernama Tranq, yang mengandung Fentanyl dan menyebabkan perilaku mirip "zombie", belum terdeteksi di Indonesia.

Julukan ini berasal dari kondisi yang mengerikan di wilayah Kensington Avenue, yang telah menjadi pusat darurat narkoba. Sebuah video yang viral di TikTok menunjukkan keadaan yang mencekam di wilayah tersebut, dengan pecandu narkoba yang terlihat dalam keadaan terhuyung-huyung dan pingsan, seolah-olah mereka adalah zombie.

Penggunaan narkotika jenis "Tranq" yang merupakan zat Fentanyl yang telah dicampur dengan zat penenang hewan (Xylazine) telah menjadi masalah yang merajalela di kalangan pecandu narkoba di Philadelphia dalam beberapa tahun terakhir. Dampaknya sangat mengkhawatirkan, dengan peningkatan kasus overdosis dan kematian yang terkait dengan penggunaan narkoba.

Untuk mengatasi masalah ini, aparat penegak hukum dan pemerintah setempat sedang berupaya keras melalui program rehabilitasi, pendidikan tentang bahaya penggunaan narkotika, dan penegakan hukum yang lebih intensif.

Jayadi menegaskan bahwa Fentanyl atau Tranq merupakan narkotika yang sedang populer di Amerika, namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai peredaran fentanyl di Indonesia.

Situasi di Kota Philadelphia, di negara bagian Pennsylvania, yang mayoritas penduduknya adalah pecandu narkoba, telah menjadi viral dan dijuluki sebagai "kota zombie" karena perilaku pecandu yang mirip zombie di luar ruangan.

Selain tingkat kecanduan yang tinggi, tingkat kejahatan juga tinggi di wilayah tersebut, yang menimbulkan kesulitan bagi aparat penegak hukum. (Aqila/red)