Pernyataan resmi dari Pakistan tidak secara jelas menyebutkan lokasi serangan, tetapi media Pakistan melaporkan bahwa serangan itu terjadi di dekat Panjgur, wilayah barat daya provinsi Balochistan, yang berbatasan dengan Iran dan memiliki populasi yang jarang.
Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Pakistan mengeluarkan pernyataan bahwa serangan tersebut "tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi serius." Pemerintah Pakistan juga menyatakan bahwa serangan tersebut menyebabkan kematian dua anak yang tidak bersalah dan melukai tiga anak perempuan. Duta Besar Iran di Islamabad dipanggil untuk memprotes "pelanggaran wilayah udara yang tidak beralasan."
Ketegangan semakin memuncak ketika Iraq juga mengalami serangan dari Iran. Serangan rudal di wilayah otonom Kurdistan disebut sebagai "tindakan agresi yang jelas" oleh pemerintah Irak. Empat orang tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan tersebut. Iraq menolak klaim Iran bahwa serangan tersebut ditujukan kepada badan intelijen Israel sebagai tanggapan terhadap pembunuhan komandan Iran dan pro-Iran.
Irak mengumumkan niatnya untuk mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai "serangan Iran terhadap kedaulatannya." Sementara itu, Iran membela serangannya, menyebutnya sebagai "operasi yang ditargetkan" dan "hukuman yang adil" terhadap mereka yang dianggap melanggar keamanan republik Islam tersebut.
Ketegangan di wilayah ini semakin meningkat setelah perang di Gaza dan penyerangan oleh kelompok Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa serangan mereka bertujuan menghancurkan "markas mata-mata rezim Zionis di wilayah Kurdistan di Irak," menambah ketidakpastian dan kekhawatiran akan perkembangan situasi di kawasan tersebut.