Print this page

Acing: Dari Warung Kecil, Hingga Jadi Usahawan Sukses

acingTANGERANG- Menyekolahkan beberapa anak hingga perguruan tinggi bahkan sampai keluar negeri mungkin bukan hal sulit bagi masyarakat kelompok ekonomi atas dan kelas menengah.

Namun siapa bilang kesempatan pendidikan hanya dimiliki oleh orang kaya saja? Kali ini berbeda, telah dibuktikan oleh Keluarga Acing dan Nemi, Warga Rawa Pisangan Desa Krang Serang Kec. Sukadiri, Kabupaten Tangerang, saat detaktangsel.com menyambangi rumahnya, Jum’at (25/10/2013).

Berkat melakoni rutinitas yang dijalaninya sejak awal pernikahannya merintis menjadi penjual warung kecil yang berisikan hanya sedikit bahan baku sembako beserta sayuran dan jualan gorengan yang jadi andalannya. Bapak 54 tahun, ini mampu menyekolahkan anaknya hingga Perguruan Tinggi.

Hari demi hari rutinitas yang selalu dikerjakannya dari mulai matahari terbit - tenggelam bahkan sampai terbit lagi ia tetap semangat. Beberapa akhir tahun sebelumnya terkadang perubahan cuaca tak bisa diprediksi, kemarau dan cuaca panas memang sudah menjadi momok bagi sebagian warga yang sudah terbiasa dengan hiruk pikuk didalam ruangan terlebih bagi yang sudah terbiasa dengan rutinitas dikantor, apalagi dilengkapi dengan pendingin ruangan. Namun tidak demikian dengan Acing dan Nemi itu bukan suatu halangan untuk tetap bekerja keras tanpa mengenal lelah.

Acing, Ayah dari tiga orang anak ini mengatakan dirinya bersyukur dengan di awalinya rutinitas yang sudah lama dilakukannya dari awal menikah ia membangun sebuah warung kecil guna membantu untuk mencukupi keluarganya.

“Banyak orang mengatakan hanya berjualan warung sembako belum tentu cukup, tapi dengan selalu berikhtiar dan berdoa Alhamdulillah hingga sampai saat ini do’a saya terkabulkan hingga memiliki warung sembako yang cukup besar.”paparnya.

Dari usahanya, Acing dengan bangga bisa menyekolahkan ke tiga anaknya ke Perguruan Tinggi dan bisa menunaikan Ibadah Haji. Anak Pertama sudah wisuda di Universitas Pasundan Bandung, anak kedua di Kebidanan di UMT dan yang bungsu sedang menjalani pendidikannya menjadi Dokter di UKRIDA Jakarta Barat.

Acing berhasil sukses dari usaha yang dibangun dengan jerih payahnya hingga sekarang terbilang sukses, baik Usaha maupun Pendidikan untuk anak – anaknya. Disela kesibukkannya mencari nafkah, Bapak tiga orang anak ini tidak pernah melalaikan tugasnya sebagai hamba Tuhan. Jika sudah mendengarAdzan pasti segera menunaikan ibadahnya. “Bagi saya nafkah itu penting tapi jika tidak dilengkapi dengan perintah-Nya, itu kurang lengkap , Hal itu juga saya tanamkan kepada anak-anak saya.” Mengakhir cerita perjuangan hidupnya kepada detaktangsel.com. (AYU)