Menurut Suparmi dirinya merasa tidak tahu persis maksud dan tujuan pengalihfungsian lahan Pasar Malabar tersebut, karena tidak pernah dijelaskan rencana tersebut.

"Saya tidak tahu persis maksud pengalihfungsian lahan tersebut, karena tidak pernah ada penjelasan dari eksekutif," ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini justru berharap semestinya Pemerintah Kota Tangerang dapat merevitalisasi Pasar Tradisional menjadi bersih dan layak, bukan malah digusur dan dialihfungsikan.

"Sangat disayangkan pasar tradisional yg sdh ada sejak lama, seharusnya di benahi atau direvitalisasi, bukan malah di alih fungsikan," tambahnya.

Selain itu ia beranggapan bahwa rencana tersebut justru kontradiktif dengan rencana pemerintah Kota Tangerang yang akan mengembangkan Pasar-pasar baru di tingkat Kecamatan.

"ini kan berbanding terbalik dgn program pemkot yang sedang mencari embrio pasar baru. Disisi lain pasar yang sudah ada malah dialihfungsikan nanti bagaimana nasib para pedagangnya, mereka kan asset PD Pasar " tegasnya.

Terkait dengan para pedagang pasar Malabar yang keberatan dengan rencana Pemerintah Kota tersebut, Suparmi mengaku sudah menerima audiensi perwakilan pedagang pasar Malabar pada 30 Desember 2016 yang lalu di ruang kerjanya.

"kita sudah terima para pedagang Pasar Malabar sepekan yang lalu, dan Surat Keberatan dari para pedagang sudah kami terima dan sudah di disposisikan ke komisi terkait, dan segera kita akan panggil pihak terkait," pungkasnya.