Print this page

Bocor, Razia Tempat Prostitusi & Warem Neglasari Tak Buahkan Hasil

Petugas saat menunjukan kondom dilokasi warem Petugas saat menunjukan kondom dilokasi warem

detaktangsel.comKOTA TANGERANG - Disinyalir menjadi tempat praktek prostitusi dan mangkal para pekerja seks komersil (PSK), Kampung Babulak Selapajang Rt.03 Rw.05 Kelurahan Selapajang Jaya Kecamatan Neglasari tepatnya di jalan perimeter utara Bandara Soetta, dirazia Satpol PP, pihak kepolisian dan pihak kelurahan Selapajang Jaya.

Razia gabungan yang dilaksanakan pada Rabu (24/12) sore , tidak membuahkan hasil. Pasalnya razia tersebut sudah bocor, sehingga tidak ditemukan para PSK nya maupun para pelanggannya.

Dari beberapa kontrakan yang dibangun dari tanah garapan dan terbuat dari triplek yang dibongkar paksa, terlihat kipas angin dan puntung rokok yang masih menyala, namun tidak ada penghuninya bahkan kontrakan tersebut digembok dari luar.

H.Aspa salah satu pemilik tanah yang berada di Rt.03 Rw.05 mengatakan, pihaknya sama sekali tidak tahu menahu kalau tanah yang dimilikinya dibangun oleh Afdal dari triplek menjadi kontrakan untuk disewakan kepada para hidung belang untuk berbuat maksiat.

"Ya, jelas saya kecewa melihat semua ini, saya sudah berbaik hati meminjamkan lahan untuk tempat tinggalnya dan sudah berikan peringatan kepada Afdal untuk tidak menggunakannya menjadi tempat maksiat, " ujar H.Aspa.

Sementara Lurah Selapajang Jaya, Nur Alamsyah yang ikut turun kelapangan untuk melihat langsung razia tersebut menjelaskan, bahwa sebenarnya lahan yang dibangun diatas tanah garapan (Vetkong) tersebut merupakan zona pembebasan lahan Bandara Soetta, akan tetapi baru sebagian saja yang dibayarkan.

Sedangkan lahan kosong yang digunakan dan dibangun oleh warga pendatang merupakan tanah garapan yang sudah dibebaskan, berdasarkan perda 7 dan 8 tahun 2005 kami dan satpol pp merazia kampung ini berdasarkan laporan dari masyarakat.

"Untuk itu kami turun langsung, ada sekitar 3 Rw yang sudah kita razia, diantaranya Rw 05,07 dan 08. Hal tersebut dilakukan atas desakan warga pribumi yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan warung remang remang dan tempat prostitusi, " pungkasnya.

Menurutnya, tempat ini memang sudah beroperasi dari tahun 2004 dan kami dari pihak aparat satpol pp, polisi kelurahan maupun kecamatan sudah seringkali mengadakan razia dan sudah berulangkali melakukan tindakan, baru kali ini razianya lebih giat lagi.

Nanti setelah razia ini,apabila para pemilik warung remang remang dan prostitusi setelah ditindak dan masih melakukan hal yang sama. Maka masyarakat setempat yang akan bertindak.

"Harapan saya,setelah razia kali ini, tidak akan ada lagi kegiatan seperti itu, karena warga setempat sudah resah dan merasa tidak nyaman dengan keberadaannya,sehingga sering kali dari warga meminta untuk secepatnya dilakukan pembebasan lahan,agar semuanya digusur." pungkas Nur Alamsyah disela sela razia.

Dalam razia warung remang remang dan tempat prostitusi ,ditemukan beberapa kaleng angker bir dan 10 kondom sutera utuh dan beberapa bekas pakai di tempat tersebut. Bahkan tempat yang diskat skat menjadi sebuah kamar, didalamnya sudah tersedia kasur, kondom, handuk dan kipas angin.