Diprediksi Warga Kota Tangerang Akan Kesulitan Air Bersih

Diprediksi Warga Kota Tangerang Akan Kesulitan Air Bersih

detaktangsel.comKOTA TANGERANG – Kemarau yang sudah berlangsung sebulan terakhir mulai berdampak di Kota Tangerang. Debit Sungai Cisadane yang jadi pemasok utama air baku untuk PDAM Tirta Benteng mulai mengkhawatirkan. Lantaran hanya tinggal 1 meter lagi, perusahaan air minum milik daerah itu tidak akan bisa mengolah air sungai itu menjadi air bersih.

Dari data yang dihimpun, ketinggian debit air Sungai Cisadane saat ini 12, 2 meter. Sedangkan ambang batas air sungai itu bisa diolah menjadi air bersih oleh PDAM TB adalah 12,1 meter.

Petugas Bendungan Pintu Air Sepuluh, Kota Tangerang Dedi Lahmudin mengatakan, surutnya air Sungai Cisadane dipastikan dikarenakan faktor alam. Dimana sudah hampir satu bulan tidak turun hujan. Akibatnya, air Sungai Cisadane yang berhulu di kawasan Bogor Jawa Barat, tidak mendapat pasokan memadai.

Kondisi menyusutnya air Sungai Cisadane, lanjutnya, sudah terjadi sejak sepekan lalu. Saat ini ketinggian air di bendungan Pintu Air Sepuluh hanya 11,9 meter, jauh dari kondisi normal yang ada di 12,10 meter.

"Sudah tidak hujan hampir satu bulan ini. Itu yang menyebabkan surutnya debit air sungai Cisadane," ujarnya.

Bahkan saat ini, terangnya, seluruh pintu air di bendungan, ditutup. Kondisi ini apabila masih berlanjut ditambahkannya, akan berdampak pada ancaman kekeringan diareal pertanian warga di Kabupaten Tangerang.

"Kalau begini terus, bisa berdampak pada kekeringan di wilayah Tangerang," ujarnya.

Terpisah, Kasie Pengolahan Air PDAM Tirta Benteng Tommy Hardiansyah menjelaskan, saat ini kondisi air baku untuk pengolaan di PDAM Tirta Benteng sudah masuk dalam kategori mengkhawatirkan. Ambang batas yang baik untuk pengelolaan air baku yang disalurkan ke 27 ribu pelanggan PDAM Tirta Benteng adalah 12,1 meter. Sedangkan kondisi saat ini ketinggian air di Sungai Cisadane berada di 12,2 meter. Dikhawatirkan apabila hujan tak turun dalam beberapa hari kedepan, debit air akan terus menyusut dan melewati batas ambang maksimal.

"Saat ini tinggal tersisa 1 meter dari ambang batas minimal yang baik untuk pengelolaan air baku yaitu 12,1 meter. Mudah-mudahan debit air bisa meningkat lagi. Sejauh ini pelayanan terhadap konsumen belum terganggu hanya kekhawatiran tentu ada apabila hujan tak kunjung turun," katanya.

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online