Print this page

Pembangunan RSUD Kota Tangerang Telan Rp700 Miliar

Pembangunan RSUD Kota Tangerang Telan Rp700 Miliar

detaktangerang.com- TANGERANG, Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang menelan anggaran Rp700 miliar. Rumah sakit ini dilengkapi CT Scan 64 slite.


Keberadaan rumah sakit ini diperuntukkan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat setempat. Selain sebagai rujukan, juga mengedepankan keunggulan pelayanan yang komprehensif dan paripurna dengan variasi produk pelayanan yang lengkap.


Pembangunannya dimulai sejak 2012 dan selesai dalam waktu satu tahun. Untuk itu, Walikota Tangerang berharap RSUD ini dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.


Disebutkan, anggaran sebesar Rp700 miliar digunakan untuk pembangunan gedung dan alat- alat kesehatan. Sedangkan untuk anggaran pelayanan multiguna mnghabiskan biaya sekitar Rp130 miliar. Penggunaan anggaran ini mendapat persetujuan DPRD setempat dan dicairkan per tahun.


"Kita juga menyiapkan anggaran Rp200 miliar untuk biaya operasional," kata Walikota H Arief R Wismansyah.


Ia menjelaskan, sebenarnya APBD Pemkot Tangerang mencapai Rp3,5 triliyun. Dana ini juga dialokasikan untuk program yang lain.


"Kita sedang menyusun RPJMD untuk permasalahan yang dihadapi pemerintah dan solusi pembangunan. Solusi pembangunan itu yang akan dihitung, berapa kebutuhan anggarannya. Nah, saya belum bisa menjabarkan sekarang. Karena data tersebut masih dalam perumusan RPJMD," ungkapnya, kemarin.


Ia menandaskan, pihaknya menjamin warga dengan program multiguna. Untuj itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk hidup sehat.


Ia mengemukakan, anggaran ini bisa diefisiensikan lagi. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan program yang lain.


Rumah sakit ini difasilitasi alat dan dokter spesialis. Bahkan sudah dilengkapi alat CT Scan yang dapat melihat pembuluh kecil sekalipun. Dengan demikian, dapat mendianogsa dengan tepat.


Menurutnya, baru RSUD Kota Tangerang yang mempunyai alat itu untuk wilayah Banten. Di samping itu, rumah ini didukung 466 karyawan dari tenaga medis dan nonparamedis. Di antaranya 39 dokter spesialis dan 43 dokter umum untuk melayani pasien. Ada 17 ruang poliklinik yang meliputi pelayanan spesialistik dasar, pelayanan spesialistik, dan penunjang medik yaitu poli penyakit dalam, kesehatan anak, kebidanan, kandungan, bedah umum, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Juga terdapat poli kulit, kelamin, kosmetik, kesehatan gigi, mulut, jantung, serta dan syaraf.


"Pelayanan untuk rawat inap sudah mulai dioperasionalkan," pungkasnya sembari menyebutkan, calon pasien rawat inap diharuskan menyertakan fotocopy KTP dan KK tiga rangkap. Bahkan, surat rujukan dari Puskesmas setempat.


Untuk anak di bawah umur 17 tahun, katanya, harus menyertakan fotocopy akte lahir. Masyarakat diharapkan jangan sungkan.


"Pihak rumah sakit akan tetap melayani pasien meski tanpa rujukan untuk rawat inap. Namun pasien harus tetap melakukan pemeriksaan lewat poli umum. Hal tersebut dilakukan untuk mendianogsa penyakitnya," ungkap Direktur RSUD Dr Ati Pramudji.


Ia mengatakan, RSUD ini sudah melayani 183 pasien rawat jalan sejak diresmikan. Bahkan, sebanyak 9 pasien multiguna menjalani rawat jalan. (Ades)