Pengunjuk rasa mereka mendobrak masuk pagar depan. Mereka memaksa membawa keranda ditunjukkan khusus Walikota Tangerang. Namun mereka di hadang petugas kepolisian.

Keranda itu sebagai kado Hari Ulang Tahun Ke-21 Kota Tangerang. "Kado itu simbol kematian rasa kemanusiaan di Tangerang akibat walikota mementingkan diri sendiri dan kroni kroninya," kata koordinator lapangan unjuk rasa Dado.

Sebagai bukti, sebut Dado, pengoperasian RSUD ini belum maksimal dan banyak lagi masalah yang belum diselesaikan. Bahkan, terindikasi penggelembungan anggaran pembangunan RSUD.

Padahal, tambahnya, walikota belum genap 100 hari memimpin Tangerang, Tapi banyak persoalan yang dibiarkan begitu saja.

Ia menilai, di balik kepemimpinan Walikota Arief R Wismansyah banyak menyisakan persoalan lama yang terkesan dibiarkan. Sedangkan Wismansyah mengumbar janji manis yang terkesan tidak realistis dan kebijakannya condong untuk kepentingan kaum kapitalis.

Dalam aksi sempat terjadi keributan antara seorang pengunjuk rasa dan pengendara mobil yang hendak masuk ke Pemkot. Gara-garanyaa mereka adu mulut. Beruntung cepat diselesaikan pihak kepolisian dari Polres Metro Kota Tangerang. (Ades)