Ambruk/robohnya beberapa bagian bangunan berbahan dasar bambu dengan atap krei tersebut, menurut salah satu arsiteknya tidak menyebabkan kerusakan pada keseluruhan bangunan yang ada."Setengahnya saja yang roboh. Kantor, menara, panglong, toilet dan rumah bambu, Alhamdulillah aman," ungkap Mukkodas Syuhada.
Mukkodas menambahkan, bangunan yang ambruk itu merupakan bangunan dengan posisi paling depan yang menjadi pemecah badai dan melindungi bangunan dibelakangnya."Unit bangunannya seluas 400 meter persegi, dengan kerugian sekitar dua ratus juta rupiah," imbuhnya.